Pandemi virus Corona (COVID-19) memberhentikan aktivitas bisnis yang dilakukan secara tatap muka. Namun, transformasi digital bisa jadi juru selamat.
PT Asli Rancangan Indonesia (Asli RI) menyatakan siap untuk menjadi enabler supporting dalam proses transformasi digital bagi perusahaan sektor jasa keuangan, khususnya perusahaan di industri asuransi.
"Oleh karena itu, transformasi digital menjadi kewajiban untuk memastikan bisnis terus berjalan," ungkap Komisaris Asli RI Robert Rompas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar faktor pandemi, transformasi digital memang merupakan keniscayaan, mengingat saat ini perilaku masyarakat mulai bergeser memanfaatkan teknologi informasi dalam beraktivitas sehari-harinya.
"Dulu, orang ingin membuka tabungan atau mengajukan pinjaman harus ke bank. Sekarang, mulai ditinggalkan, sudah menggunakan teknologi dalam hal melakukan akuisisi terhadap calon nasabah atau onboarding new client," tuturnya.
Diketahui, onboarding new client ini dilakukan dengan menggunakan teknologi yang memanfaatkan sarana ataupun device yang dimiliki calon nasabah, seperti smartphone yang sudah dibekali kamera.
Seiring dengan hal itu, Asli RI menghadirkan teknologi onboarding secara digital, yakni berupa pengenalan atau verifikasi terhadap calon nasabah yang bisa dilakukan secara real-time dengan hanya menampilkan wajah atau face recognition. Nantinya dikaitkan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga identitas calon nasabah dapat dipastikan kebenarannya.
![]() |
"Untuk mengetahui calon nasabah bukan orang lain, kami juga mempersiapkan teknologi pendukung, yaitu liveness movement test, kami memberikan instruksi kepada calon nasabah yang harus diikuti, sehingga kita bisa menyakini bahwa calon nasabah tersebut adalah manusia bukan gambar," ungkap Robert.
Menurut Robert, pemanfaatan teknologi dapat digunakan, baik untuk pembukaan rekening atau mengajukan klaim. Hal tersebut bisa diadopsi terhadap produk-produk asuransi. Adapun teknologi yang dibawa Asli RI ini diklaim tepat sasaran.
Sejauh ini, Asli RI telah mendukung berbagai industri, mulai dari bank, multifinance, perusahaan asuransi, dan perusahaan agregator dalam melakukan transformasi digital. Rekam jejak itu yang jadi modal keyakinan Asli RI menjadi enabler supporting bagi perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital.
Disampaikan Robert, Asli RI dalam waktu dekat akan merilis produk digital signature yang dapat menggantikan tandatangan basah. Regulasi tersebut sudah diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Terkait transaksi di lembaga jasa keuangan yang dalam hal ini perbankan, Asli RI meminta Bank Indonesia meninjauk penggunaan tandatangan basa seiring dengan perkemabngan teknologi digital signature.
"Karena teknologi sudah tersedia dan provider juga tersedia. Jadi, saat ini perusahaan di Indonesia sudah mampu untuk melakukan transformasi bisnis dari konvensional menuju berbasis digital. Teknologi di Indonesia tidak kalah dengan teknologi dari luar, tinggal dikolaborasikan dengan produk yang ada di asuransi, baik jiwa maupun umum," pungkasnya.
(agt/fay)