Jack Ma yang selama ini menjadi wajah bisnis China di muka dunia mendadak harus menelan pil pahit setelah proses IPO raksasa fintech yang ia dirikan, Ant Financial, digagalkan oleh pemerintah China. Media di Negeri Tirai Bambu itu pun mengungkap apa saja penyebabnya dengan cukup detail.
Salah satunya CGTN, media yang selama ini jadi corong pemerintah China. Media ini membenarkan bahwa awal mulanya adalah ketika Jack Ma pidato mengkritik sistem keuangan di China sudah usang. "Beberapa hari kemudian, regulator keuangan termasuk bank sentral memanggil Jack Ma dan dua eksekutif top Ant," tulis mereka.
Namun motifnya bukan hanya karena itu melainkan juga terkait praktik Ant. Ant Group sebenarnya berbisnis layaknya bank, akan tetapi aturan untuk mereka tidak seketat bank. Dulu, hal itu disengaja oleh pemerintah China untuk mempercepat inovasi. Tapi Ant telah tumbuh begitu besar dan berisiko merusak sistem keuangan di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun Ant Group tidak menganggap diri mereka sebagai bank, tapi ia merupakan bagian dari bank bayangan. Dalam enam bulan pertama tahun ini, kredit mikro mencakup 40% dari pendapatan total mereka," tulis CGTN yang dikutip detikINET, Minggu (22/11/2020).
"Meskipun terlibat dalam bisnis bank, Ant, tak seperti bank tradisional, hampir tidak dibatasi regulasi seperti soal rasio pinjaman ke deposit, rasio kecukupan modal dan rasio NPL. Tanpa aturan ambang batas, aktivitas peminjaman mereka bisa terakumulasi ke risiko tinggi pada sistem finansial," tambah mereka.
"Mengingat semua perkembangan ini, penghentian listing Ant Group bukan tidak beralasan. Pidato Jack Ma di Shanghai hanya memberikan lebih banyak alasan bagi regulator untuk menginjak rem," lanjut CGTN.
Media pemerintah lain, Global Times, menurunkan opini serupa. Mereka menyebut penundaan IPO Ant serta akan diberlakukannya regulasi baru pada mereka ataupun pemain lain adalah untuk memastikan ada kompetisi yang adil.
"Langkah ini merupakan sinyal bahwa pembuat kebijakan di Beijing ingin mencegah monopoli dan oligopoli terbentuk di negara ini yang akan menghambat kompetisi pasar dan inovasi, yang penting bagi China untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan sosial," tulis mereka.
Jika praktik peminjaman uang Ant yang makin marak tidak diatur, bisa jadi banyak yang akan terjebak pinjaman. "Para bankir China menyatakan Alipay milik Ant dan WeChat Pay dari Tencent seharusnya berada dalam regulasi yang sama seperti bank tradisional, untuk memastikan kompetisi yang fair," sebut Global Times menyindir Jack Ma.
(fyk/fay)