Lawan Blokir AS, Huawei Bangun Pabrik Chip Sendiri
Hide Ads

Lawan Blokir AS, Huawei Bangun Pabrik Chip Sendiri

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 02 Nov 2020 22:10 WIB
HANOVER, GERMANY - JUNE 12: The Huawei logo is displayed at the 2018 CeBIT technology trade fair on June 12, 2018 in Hanover, Germany. The 2018 CeBIT is running from June 11-15. (Photo by Alexander Koerner/Getty Images)
Logo Huawei. Foto: Alexander Koerner/Getty Images
Jakarta -

Huawei memikirkan berbagai cara menghindari konsekuensi terburuk dari pengetatan pembatasan perdagangan oleh Amerika Serikat (AS). Salah satunya, Huawei kabarnya akan membangun pabrik chip khusus di Shanghai, China.

Pabrik chip ini nantinya akan menjadi andalan Huawei dalam memasok suku cadang untuk bisnis infrastruktur telekomunikasi. Dikutip dari Engadget, pabrik ini akan dijalankan oleh mitra bernama Shanghai IC R&D Center, dan akan bersifat eksperimental sampai siap untuk membuat chip yang dapat digunakan Huawei.

Rencananya, pabrik akan mulai dengan membuat chip berdasarkan proses 45 nanometer sebelum pindah ke chip 28nm di akhir 2021. Fasilitas ini akan cukup diandalkan untuk membuat chip bagi perangkat TV pintar dan Internet of Things.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara waktu, Huawei secara teoritis dapat menjaga bisnis perangkat keras telekomunikasinya tetap berjalan dengan gangguan yang relatif kecil. Belum ada informasi lebih detail mengenai hal ini. Baik Huawei maupun IC R&D Center menolak berkomentar.

Sumber lain yang mengutip para pengamat di industri semikonduktor menyebutkan, rencana jalur produksi baru untuk pasokan chip tidak akan membantu bisnis smartphone Huawei. Pasalnya, chipset yang dibutuhkan untuk smartphone membutuhkan node teknologi yang lebih maju.

ADVERTISEMENT

"Namun jika berhasil, ini bisa menjadi jembatan menuju masa depan yang berkelanjutan bagi bisnis infrastruktur mereka, ditambah dengan inventaris yang telah mereka bangun dan yang seharusnya bertahan selama dua tahun atau lebih," ujar pengamat.

Untuk diketahui pengawasan eskpor AS yang diberlakukan pada Mei diperketat pada Agustus lalu. AS memanfaatkan dominasi perusahaan-perusahaannya atas pasokan komponen dan peralatan tertentu, termasuk pasokan chip ke Huawei.




(rns/rns)