Perhitungan harta para orang terkaya dunia, dari Jeff Bezos sampai Elon Musk, memang bisa berubah tiba-tiba karena berdasarkan performa saham yang mereka miliki di perusahaan masing-masing. Namun apa yang baru saja dialami oleh Musk cukup langka.
Kekayaan nakhoda Tesla dan SpaceX itu tiba-tiba saja anjlok sangat dalam menurut perhitungan Bloomberg, yaitu USD 16,3 miliar atau lebih dari Rp 241 triliun. Dengan demikian, ia tak lagi masuk daftar centibilionaire, yaitu sosok yang kekayaannya lebih dari USD 100 miliar.
Estimasi dari Bloomberg Billionaires Index kini menyebut harta Musk berada di kisaran USD 82,3 miliar. Sempat duduk di ranking keempat orang paling kaya di planet ini, Musk sekarang berada di posisi kelima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa kekayaan Musk bisa turun sangat drastis? Tak lain karena performa saham Tesla mendadak sangat loyo. Saham Tesla anjlok hingga 21% pada jam tambahan di perdagangan awal pekan. Ini menjadi pelemahan terbesar harian sepanjang sejarah Tesla di bursa.
Emiten mobil listrik ciptaan Elon Musk ini terbawa arus rontoknya saham teknologi di Bursa Wall Street. Selain itu, Tesla tidak masuk dalam daftar baru indeks S&P 500, yang mencakup para perusahaan besar dengan salah satu kriteria konsisten menuai profit.
Tesla sebenarnya sudah mampu meraih profit dalam beberapa kuartal ini karena penjualan mobil listriknya memuaskan walau ada pandemi Corona, namun akhirnya belum dimasukkan dalam daftar tersebut. Namun walau sahamnya anjlok dalam, Tesla masih bernilai di atas USD 300 miliar.
Musk sendiri terkesan kurang peduli berapa persisnya jumlah duitnya lantaran jumlahnya senantiasa berfluktuasi. Pria kelahiran Afrika Selatan yang pindah ke Kanada lalu Amerika Serikat saat usia muda ini, juga pernah mengaku tidak punya banyak uang tunai.
(fyk/fay)