Ekonomi Digerogoti Pandemi, Ini Peran Industri e-Commerce B2B

Ekonomi Digerogoti Pandemi, Ini Peran Industri e-Commerce B2B

Abu Ubaidillah - detikInet
Senin, 27 Jul 2020 00:00 WIB
ecommerce
Foto: shutterstock
Jakarta - Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada pertumbuhan industri e-commerce yang cukup signifikan. Kebijakan PSBB dari pemerintah dan rasa khawatir masyarakat terhadap risiko tertular virus Corona membuat transaksi secara online menjadi lebih banyak dipilih seperti transaksi produk kesehatan dan makanan.

Menurut data dari Kominfo, penjualan produk sanitasi secara online meningkat hingga 600% dan penjualan produk makanan & minuman naik hingga 260% selama pandemi. Data tersebut belum termasuk peningkatan transaksi online pada produk-produk lainnya.

Hampir semua kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan berbelanja di toko online, marketplace, ataupun forum jual beli, terlebih saat pandemi. Hingga kini, transaksi e-commerce B2C (Business to Consumer) atau antara penjual dan pembeli masih mendominasi di Indonesia. Namun mungkin tak banyak yang menyadari bahwa transaksi B2B (Business to Business) secara online juga menjadi pilihan banyak pelaku usaha dan pelanggan.

Apa itu B2B (Business to Business)?

B2B (Business to Business) adalah skema transaksi antara dua pelaku usaha. Semua transaksi, termasuk belanja, memilih metode pembayaran, dan sebagainya dilakukan antara dua perusahaan untuk kebutuhan operasional dan produksi.

Pada masa pandemi ini, transaksi B2B (Business to Business) secara online menjadi pilihan para pelaku usaha, termasuk UMKM untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan operasional dan produksi. Selain lebih aman karena pengadaan kebutuhan operasional dan produksi dilakukan tanpa kontak fisik, transaksi B2B secara online juga memiliki manfaat lain seperti lebih efisien tenaga, waktu, serta transparansi.

Meski demikian, sektor B2B lewat internet atau yang kerap disebut pengadaan bisnis secara online belum dipahami masyarakat luas sebagai konsumen. Ketika mereka mulai membangun usaha dari skala yang paling kecil, barulah mereka memahami bahwa berbelanja bisnis berbeda dengan berbelanja perorangan.

B2B Online Telah Lama Menjadi Pilihan karena Manfaatnya

Transaksi B2B secara online sebenarnya tidak menjadi tren karena adanya pandemi, sebab jauh-jauh hari transaksi B2B secara online telah dilangsungkan.

Dilansir dari riset Forrester/Internet Retailer B2B buyer tahun 2018, sebanyak 53% pelanggan memilih bertransaksi online. Sebanyak 93% pelanggan menyimpulkan alasan utamanya adalah adanya sistem self-serve yang membuat proses pembelian makin cepat karena pelanggan bisa mengontrol atau transaksi, mengakses riwayat pembelian, point reward, metode pembayaran, dan lainnya secara sendiri.

Data dari Research and Market menyebut bahwa pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai US$ 21,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan CAGR 37,4% untuk mencapai US$ 104 miliar di tahun 2022. Dari total pasar e-commerce tersebut, transaksi B2B berkontribusi sebesar 26,4% pada total industri.

Transaksi antara penjual dan penjual (B2B), khususnya yang dilakukan secara online memiliki beragam manfaat, salah satunya adalah dapat meningkatkan jangkauan pemasaran sehingga produk yang dimiliki akan dikenal oleh lebih banyak calon pelanggan potensial. Bila jangkauan meningkat, maka potensi penjualan juga akan meningkat, hal ini tentu sangat penting dalam rangka mengembangkan bisnis .

B2B yang dilakukan secara online juga akan membuat transaksi menjadi lebih singkat dan efisien sebab hanya dilakukan di satu tempat tanpa harus bertemu dengan pelanggan. Tidak hanya itu, dengan pelaksanaan B2B online, pelaku usaha juga akan semakin mudah mengevaluasi dan mengukur efektivitas penjualan, peningkatan transaksi, dan sebagainya untuk kemudian dijadikan referensi sebelum dalam mengambil keputusan strategis.

Dengan manfaat B2B secara online ini, tak heran bila pelaku usaha bisa meningkatkan skala bisnisnya, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bhinneka.Com, Platform e-Commerce B2B Indonesia Sejak 1993

Tingginya minat pelaku usaha dan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan barang dan operasional membuat kian banyak platform-platform e-commerce B2B bermunculan. Bertransaksi di platform e-commerce B2B dewasa ini merupakan hal yang lumrah dilakukan pelaku usaha dan pelanggan karena memiliki berbagai manfaat seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Salah satu platform e-commerce B2B yang ada di Indonesia adalah Bhinneka.Com. Hadir sejak 1993, Bhinneka.Com fokus pada pelayanan korporasi dan institusi pemerintahan. Bhinneka.Com menjadi toko online pertama yang menyediakan e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Total potensi bisnis yang telah dilayani Bhinneka.Com terdiri dari 1,5 juta klien yang terdiri dari perusahaan, institusi pemerintah, dan UMKM.

Transformasi Bhinneka.Com Menjadi Business Super Ecosystem

Bhinneka.Com telah bertransformasi dari toko online menjadi Business Super Ecosystem atau super ekosistem untuk bisnis yang tidak hanya melayani pengadaan, melainkan juga bisa mempertemukan semua kebutuhan dan ketersediaan antar pelanggan maupun pelaku bisnis yang baru bergabung ke dalam ekosistem bisnis ini. Di dalamnya terdapat banyak pihak yang terlibat, termasuk enabler partner atau mitra pengampu misalnya logistik, fintech, riset pasar, periklanan, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, Bhinneka.Com juga turut terlibat dalam meningkatkan penjualan pelanggan, sebab dengan strategi omni channel, Bhinneka.Com memiliki kanal pemasaran yang terintegrasi; optimalisasi melalui platform, toko fisik, 33 kantor perwakilan di seluruh Indonesia, dan dedicated sales dari berbagai jenjang yang siap memasarkan produk ke pelanggan korporasi maupun institusi pemerintah.

ecommerceFoto: Dok. Bhinneka.Com

Salah satu contoh nyata dari penerapan Business Super Ecosystem di Bhinneka.Com adalah pengangkatan kembali produk Payung Geulis Tasikmalaya yang nyaris dilupakan. Bhinneka.Com memberdayakan dengan bantuan fundamental untuk kemudian diproyeksikan hadir dalam platform LKPP khusus produk UMKM Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan).

Payung Geulis pun kini dapat dibeli oleh lembaga-lembaga pemerintahan di seluruh Indonesia secara online. Selain itu tak menutup kemungkinan Payung Geulis akan terus berkembang hingga menarik pihak swasta serta menggerakkan UMKM lain di Tasikmalaya.

Program Bhinneka.Com Bantu UMKM di Masa Pandemi

Guna menjaga semangat sekaligus memfasilitasi pelaku UMKM di tengah pandemi, Bhinneka.Com meluncurkan program #BangkitLagi, yaitu dengan mendorong para pelaku UMKM tak patah semangat atas pukulan pandemi terhadap bisnisnya dengan cara menjadi bagian dari Business Super Ecosystem Bhinneka.Com, mendapatkan bantuan yang diperlukan, serta memasarkannya secara online di mana saja.

Dengan bergabung dalam Business Super Ecosystem Bhinneka.Com, diharapkan UMKM bersama korporasi dan pelaku bisnis lainnya bisa bangkit kembali, dan mempercepat pulihnya kondisi perekonomian para pelaku UMKM, memberikan ruang untuk terus meningkatkan kualitas produksi, serta menarik minat lebih banyak pihak untuk membeli produknya.

Terlebih dengan mulai berjalannya program Bela Pengadaan yang mekanismenya terhubung langsung dengan #BangkitLagi, menjadi peluang bagi para pelaku UMKM agar mampu naik kelas dan terus meningkatkan produktivitasnya. Ingin tahu lebih lanjut tentang #BangkitLagi serta Bela Pengadaan melalui Bhinneka.Com, dapat hubungi hunter@bhinneka.com.


(akn/ega)