Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menyebut empat layanan Grab secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp 402 miliar ke perekonomian Manado di tahun 2019. Pada saat yang bersamaan, Grab juga meluncurkan program #TerusUsaha untuk membantu UMKM di Manado go digital.
Head of East Indonesia Grab Indonesia, Halim Wijaya mengutip data Badan Pusat Statistik tahun 2018 yang menunjukkan lebih dari 60 ribu UMKM di Kota Manado atau merupakan 20,87% jumlah UMKM Sulawesi Utara, menyerap hampir 40% dari jumlah tenaga kerja di Sulawesi Utara. Namun, faktanya ada lebih dari 92% UMKM Sulawesi Utara yang belum terdigitalisasi.
Melihat hal ini, kata Halim, kebutuhan untuk digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting agar ketangguhan ekonomi kota Manado dapat terjaga di era new normal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manado sangat identik dengan pariwisata karena alamnya yang indah. Tumbuhnya sektor pariwisata juga mendorong sektor ekonomi lainnya, yaitu kuliner dan kerajinan yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).
Dijelaskan Halim, program #TerusUsaha yang sejalan dengan misi GrabForGood merupakan langkah konkret dari Grab untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, serta jangkauan bagi UMKM dan individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.
"Kami akan mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi dan menuju digitalisasi, untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam era digital. Untuk memastikan UMKM di Manado tetap mampu bertahan dan terus maju di tengah wabah COVID-19, kami sediakan berbagai wadah dan teknologi untuk pelaku UMKM belajar dan mulai melakukan transformasi digital bersama Grab," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno menyatakan melalui riset ini seluruh elemen terkait bisa melihat kontribusi yang sudah dilakukan oleh pihak Grab dalam beberapa waktu ke belakang.
Kata Riyadi, saat Manado mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca-COVID-19, pihaknya percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Manado dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi.
"Kami melihat bahwa ada peningkatan kualitas hidup para gig workers di Manado sebesar 16% setelah bergabung dengan Grab. Untuk itu, kesiapan para gig workers pelaku UMKM secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal," ujar Riyadi.
"Dalam riset tersebut, kami juga menemukan bahwa 27% mitra GrabFood mempekerjakan rata-rata dua karyawan baru saat bisnis mulai bertumbuh. Sistem digital dari platform Grab juga bisa membantu mereka tetap menjalankan bisnisnya di tengah wabah COVID-19 dan siap memasuki era tatanan kehidupan baru," sambungnya.
(ega/fay)