Huawei mengakui adanya pengaruh pada bisnis dikarenakan virus corona atau COVID-19. Lo Khing Seng Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia menjelaskannya beberapa waktu lalu.
"Mungkin dalam corona virus ini secara tren yg kita lihat memang pasti ada impact cuma seberapa besar saya belum bisa bilang, tapi untuk Indonesia secara khususnya saya rasa karena memang kita lebih ke high end product mungkin tak sesignifikan pasar secara global, cuma memang ya ada impactnya," ujarnya.
Hingga saat ini, Lo Khing Seng mengatakan jumlah karyawan Huawei yang positif corona masih nihil. Huawei pun telah melakukan langkah pencegahan seperti menyediakan hand sanitizer, masker dan pengecekan suhu tubuh sejak Januari ketika outbreak virus corona dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut soal pengaruh pada bisnis secara keseluruhan, Lo Khing Seng mengaku ada sejumlah hal yang terdampak, misalnya untuk melakukan pameran di acara besar guna memperkenalkan produk terbaru Huawei.
"Untuk gathering- gathering besar seperti MWC, di Paris dan SBG, mungkin berpengaruh ya, karena kami lebih mementingkan keselamatan dan kesehatan publik, itu yang utama. Acara itu pun di-cancel karena untuk mengurangi berkumpul secara massal lah, mengurangi penyebaran," ujarnya.
Huawei pun menyadari karena perusahaannya berasal dari China, mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan awareness dan rasa aman bagi setiap konsumennya. Namun cukup sulit karena kata Lo Khing Seng banyak pemberitaan yang membuat orang takut dibanding waspada.
"Padahal orang yang sakit kalau kita lihat itu yang sakit itu menurun. Kalau lihat dari mortality kebanyakan di atas usia 50-60 ke atas. Saya cukup optimis corona virus, seperti pak Menteri (Menkes Terawan Agus Putranto) bilang, tidak semengkhawatirkan itu, tapi waspada itu harus," ungkapnya.
Huawei optimistis ke depannya, awareness masyarakat soal penyakit ini bertambah. Huawei juga berharap angka ini akan terus menurun hingga hari raya Idul Fitri nanti di bulan Mei.
(rns/rns)