Vendor asal China ini punya pangsa pasar 26,2%. Ini tidak terlepas kinerja Oppo yang menguasai pasar di segmen low-end (USD 100 < USD 200) dan mid range (USD 200 < USD 400).
Baca juga: Samsung Raja Ponsel di Indonesia |
Menurut IDC, ponsel K3, A5 dan A9 punya kontribusi besar terhadap pencapaian Oppo sepanjang Juli hingga September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agresifnya vendor asal China di segmen ponsel menengah telah memberikan dampak besar bagi Samsung. Menurut IDC, vendor asal Korea Selatan ini kehilangan cukup signifikan karena pembaruan seri A terjadi terlalu cepat.
Padahal seri A yang terbilang sukses di awal tahun. Alhasil Samsung harus puas di peringkat ketiga dengan market share 19,4%.
Meski pendatang baru, Realme mampu membuat ketar-ketir para vendor. Lihat saja di kuartal ketiga ini mereka langsung menduduki posisi keempat dan mampu berada di atas Xiaomi.
Realme menguasai 12,6% pasar. Sementara Xiaomi berada di posisi kelima dengan market share 12,5%.
IDC mencatat pasar ponsel Indonesia mengalami penurunan 9,9% dari tahun sebelumnya. Hanya 8,8 juta unit ponsel yang dikirim sepanjang Juli hingga September.
![]() |
Pun begitu ponsel kelas menengah mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 11,1%. Khusus perangkat yang berada direntang USD 200-400 mengalami peningkatan 38%.
Peningkatan ponsel kelas menengah didorong oleh kebutuhan untuk memperbarui dan konsumsi hiburan, mulai dari streaming hingga mobile gaming. Merek-merek yang tidak masuk ke dalam 5 besar terdampak oleh tingginya pangsa pasar merek asal China, yang mengakibatkan hilangnya pangsa pasar dan terdapat sisa inventoris dari kuartal sebelumnya.
(afr/fyk)