IDC: Oppo Kuasai Pasar Ponsel Indonesia
Hide Ads

IDC: Oppo Kuasai Pasar Ponsel Indonesia

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 14 Nov 2019 14:03 WIB
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta - Lembaga riset IDC merilis laporan pengiriman ponsel kelas sepanjang kuartal ketiga di Indonesia. Oppo didaulat sebagai sang penguasanya.

Vendor asal China ini punya pangsa pasar 26,2%. Ini tidak terlepas kinerja Oppo yang menguasai pasar di segmen low-end (USD 100 < USD 200) dan mid range (USD 200 < USD 400).


Menurut IDC, ponsel K3, A5 dan A9 punya kontribusi besar terhadap pencapaian Oppo sepanjang Juli hingga September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vivo secara mengejutkan berada di posisi kedua dengan market share 22,8%. Jajaran ponsel yang dirilisnya pada kuartal ketiga 2019 sukses diterima pasar, terutama model Z1 Pro yang menawarkan spek dan fitur menari dengan harga yang wajar.

Agresifnya vendor asal China di segmen ponsel menengah telah memberikan dampak besar bagi Samsung. Menurut IDC, vendor asal Korea Selatan ini kehilangan cukup signifikan karena pembaruan seri A terjadi terlalu cepat.

Padahal seri A yang terbilang sukses di awal tahun. Alhasil Samsung harus puas di peringkat ketiga dengan market share 19,4%.


Meski pendatang baru, Realme mampu membuat ketar-ketir para vendor. Lihat saja di kuartal ketiga ini mereka langsung menduduki posisi keempat dan mampu berada di atas Xiaomi.

Realme menguasai 12,6% pasar. Sementara Xiaomi berada di posisi kelima dengan market share 12,5%.

IDC mencatat pasar ponsel Indonesia mengalami penurunan 9,9% dari tahun sebelumnya. Hanya 8,8 juta unit ponsel yang dikirim sepanjang Juli hingga September.

IDC: Oppo Kuasai Pasar Ponsel IndonesiaFoto: IDC

Pun begitu ponsel kelas menengah mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 11,1%. Khusus perangkat yang berada direntang USD 200-400 mengalami peningkatan 38%.

Peningkatan ponsel kelas menengah didorong oleh kebutuhan untuk memperbarui dan konsumsi hiburan, mulai dari streaming hingga mobile gaming. Merek-merek yang tidak masuk ke dalam 5 besar terdampak oleh tingginya pangsa pasar merek asal China, yang mengakibatkan hilangnya pangsa pasar dan terdapat sisa inventoris dari kuartal sebelumnya.






(afr/fyk)