Angka tersebut mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya sebesar 20%. Sementara keuntungan perusahaan yang didapatkan sebesar USD 9,17 miliar atau Rp 12,9 triliun, naik 23% dari periode sebelumnya.
Sebagian besar pendapatan Alphabet berasal dari iklan yang menghasilkan USD 33,92 miliar atau Rp 477 triliun. Sementara produk Google lain yang mencakup hardware dan cloud mendatangkan pendapatan sebesar USD 6,43 miliar atau Rp 90,5 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu divisi 'other bets' masih harus merugi, pun begitu perlahan-lahan berhasil meningkatkan pendapatan. Sepanjang kuartal ketiga, divisi yang menangani proyek Waymo, Verily dan Google Fiber mampu menghasilkan pendapatan gabungan sebesar USD 155 juta.
Kerugiannya sendiri sebesar USD 941 juta. Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya yakni USD 989 juta.
Baca juga: Google Dituding Mata-matai Karyawan Sendiri |
Ke depannya Alphabet ingin terlus melanjutkan upaya investasinya ke cloud dan machine learning. Selain itu mereka berharap dapat menghasilkan pemasukan ang solid dari solusi cloud korporasi.
"Bisnis kami menghasilkan kinerja yang kuat, dengan pendapatanUSD 40,5 miliar, naik 20% dibandingkan kuartal ketiga 2018 dan naik 22% berdasarkan mata uang konstan. Kami terus berinvestasi secara serius dalam bakat dan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan kami, khususnya di bidang-bidang baru seperti Cloud dan machine learning," ujar RuthPorat,CFO Alphabet dan Google.
(afr/afr)