Dikutip detikINET dari Nikkei, pabrik di Zhengzhou itu menjadi pusat manufaktur iPhone yang paling penting. Pegawai kontrak memang hampir selalu tidak lama disewa, tapi kali ini Foxconn terlalu cepat memberhentikan mereka.
"Situasi tahun ini cukup berbeda di mana mereka meminta para buruh perakitan pergi sebelum akhir tahun," sebut sang sumber yang menyebutkan para pegawai itu sudah diminta pergi sejak Oktober tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apple Merana, Foxconn Ikut Menderita |
Kemungkinan, hal itu terpaksa dilakukan karena permintaan iPhone tidak sebesar sebelumnya, terutama di pasar China. Apple juga telah mengumumkan pendapatan mereka akan menurun.
Selain Foxconn, Pegatron yang menjadi pabrikan iPhone terbesar kedua juga melakukan hal yang sama. Mereka mulai berhenti memperbaharui kontrak pegawai di bulan November.
Sebelumnya, Foxconn juga mengumumkan bahwa pendapatannya sepanjang Desember 2018 turun 8,3% menjadi USD 20,12 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal, pendapatan 10 bulan sebelum itu mengalami pertumbuhan secara berturut-turut.
Foxconn menyebut hal secara khusus disebabkan oleh penurunan "cukup besar" pada "produk-produk kategori konsumen".
"Sudah dapat ditebak bahwa perusahaan multinasional itu tak menyebut satu produk secara khusus, tapi dapat dikatakan bahwa penurunan pendapatan ini sangat mungkin dikarenakan Apple," sebut Phone Arena.
(fyk/rns)