Setelah mengakuisisi unit bisnis Uber di Asia Tenggara pada Maret lalu, Grab menjadi pemain besar layanan ride hailing di kawasan tersebut. Tak mengherankan jika keberadannya ini sudah sangat kuat di ASEAN.
"Bisa saya bilang, kami (Grab) adalah consumer app nomor satu secara regional (Asia Tenggara)," ujar Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan saat dijumpai di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga perusahaan transportasi nomor satu secara regional. Kami sudah melayani lebih dari 2,5 miliar perjalanan. Per hari, kami melayani 5,5 juta perjalanan, itu berarti sekitar 65 perjalanan setiap detik," tuturnya.
"Kami juga perusahaan fintech nomor satu secara regional. Kami satu-satunya yang memiliki enam lisensi fintech di seluruh Asia Tenggara," ucapnya menambahkan.
Selain itu, imbuh Ongki, bisnis pesan-antar makanan Grab, yaitu GrabFood, juga tumbuh dengan pesat. Saat ini layanan tersebut sudah tersedia di enam negara dan baru saja jadi yang nomor satu di Thailand dan Filipina.
Lebih jauh, menurutnya, Grab juga sudah bekerja sama dengan lebih dari 8,5 juta pengusaha kelas mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia. Mitra pengemudi, food merchant, dan payment merchant adalah pengusaha yang dimaksud.
"Kami membantu mereka mendapat sejumlah keuntungan. Kami meningkatkan pendapatan mereka. Kami pun mendorong mereka untuk mulai berpikir untuk memiliki rekening bank," ujar Ongki.
Ongki kemudian menyebut nama Rudianto, nama salah satu mitra pengemudi Grab. Sebelumnya pria itu berprofesi sebagai pekerja konstruksi dan joki 3 in 1 tapi kini dia sudah mempekerjakan sejumlah orang di GrabBike dan mampu membangun rumah. Ada pula nama Cak Dino, seorang pemilik kios soto Lamongan. Menurut Ongki, mitra GrabFood itu sekarang mendapat lebih banyak pesanan karena orang sudah banyak yang tahu masakannya tersebut.
Simak video 'Isu Keamanan Jadi Polemik, Ini yang Akan Dilakukan Grab':
(mon/krs)