Pertanyaan tersebut coba disodorkan Presiden Bank Dunia Jim Young Kim ke Pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Jack Ma dalam sesi pleno bertajuk "Disrupting Development: Digital Platforms and Innovation" dalam pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali.
"Ya, berkata kehadiran internet," jawab Jack Ma tegas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tiga Jurus Jack Ma Raih Sukses |
Jack Ma melihat adanya persamaan di antara negara-negara berkembang dan China 19 tahun yang lalu. Saat Alibaba berdiri di Hangzhou, kala itu tidak ada infrastruktur untuk pasar online, sistem pembayaran melalui ponsel, dan jaringan logistik. Namun semua itu bukanlah kendala, sebaliknya sebuah peluang yang baik.
"Dengan tidak adanya infrastruktur, para wirausaha seperti kami memiliki kesempatan untuk membangunnya," ujar pria berusia 53 tahun itu.
![]() |
Jack Ma percaya bahwa di suatu tempat seperti di Afrika, ada kesempatan yang sama untuk membangun infrastruktur yang penting. Namun seperti di China, ia para pelaku wirausaha yang harus memimpin pembangunan tersebut.
"Para wirausaha-lah yang menjalankan bisnis dan merekalah yang memiliki mimpi," tuturnya.
Rumus Tiga E
Dalam kesempatan ini, Jack Ma turut menuturkan rumus Tiga E yang diperlukan dalam perkembangan digital sebuah negara. Tiga E yang dimaksud meliputi entrepreneurship, edukasi dan e-goverment.
Untuk meningkatkan entrepreneurship infrastruktur seperti logistik dan teknologi, harus disiapkan agar para wirausaha dapat memulai bisnisnya. Akan tetapi, para pebisnis pemula ini masih membutuhkan pelatihan.
Karenanya edukasi diperlukan. Alibaba sendiri misalnya, bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) meluncurkan e-Founders Initiative. Merupakan pelatihan intensif selama dua minggu yang dilakukan di kantor pusat Alibaba di Hangzhou.
![]() |
Dalam perlatihan tersebut para peserta yang merupakan pelaku wirausaha dibekali informasi seputar cara meningkatkan kemampuan untuk e-dagang, sistem logistik dan pembayaran melalui ponsel, serta pemanfaatan data untuk memahami preferensi konsumen. Program ini berencana untuk memberdayakan 1.000 wirausaha di negara berkembang dalam lima tahun ke depan.
Guna meningkatkan pertumbuhan bisnis pada wirausahawan, dibutuhkan pula regulasi yang mendukung. Menurut Jack Ma fokus pada pemerintahan berbasis digital sama pentingnya bagi pemerintahan itu sendiri maupun bisnis.
"Pemerintah perlu beroperasi secara elektronik. Jika tidak, maka mereka tidak cukup pintar untuk mengikuti perkembangan pasar dan teknologi." (afr/krs)