Dalam rangkaian acara Alibaba Computing Conference 2018 di Hangzhou, China, detikINET menyaksikan sendiri bagaimana konsumen berbelanja pakaian dengan cara menyenangkan.
Di sebuah toko di Hangzhou, tak ada lagi fitting room konservatif tempat konsumen bercermin dan mencoba helai demi helai pakaian yang diminati. Teknologi digital sudah menggantikannya dengan ruang ganti virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jajan di Warung Digital, Semua Pakai Ponsel |
Para pelanggan bisa mencoba baju secara virtual pada cermin digital. Sistem ini menggunakan pemindai 3D dan sebuah kamera untuk menganalisis bentuk tubuh pelanggan dan kemudian akan menyesuaikan pakaian yang dipilih pada bentuk tubuh pelanggan.
Mereka bisa mengombinasikan pakaian sesuka hati dengan memilihnya pada menu lewat gerakan tangan. Setelah cocok melihat hasilnya, konsumen bisa langsung menggunakan smartphone untuk membeli pakaian tersebut.
![]() |
Pembayaran akan otomatis didebet dari akun Alipay untuk menyelesaikan transaksi. Canggih dan mudah.
Memang, cara ini menghilangkan "rasa" menjajal pakaian atau sensasi ketika bahan menyentuh kulit. Kita, misalnya, jadi tidak bisa tahu apakah bahan tersebut nyaman atau tidak saat dikenakan langsung.
Namun jika melihat dari segi kepraktisan, ruang ganti kekinian ini tentu menghemat waktu. Calon pembeli tidak perlu bolak-balik atau repot mencoba-coba pakaian secara konvensional.
Konsep tersebut hanya sebagian kecil gambaran bagaimana Alibaba dan sejumlah pemain e-commerce lain di China gencar menawarkan konsep new retail yang menggabungkan pengalaman berbelanja online dan offline.
Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga menyediakan teknologi tinggi untuk memudahkan layanan sekaligus mendorong penjualan barang.
(rns/krs)