Misteri 'Hilangnya' Pendiri Google
Hide Ads

Misteri 'Hilangnya' Pendiri Google

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 23 Sep 2018 17:41 WIB
Di mana gerangan Larry Page si pendiri Google? (Foto: Getty Images)
Jakarta - Sedang dicari-cari, Larry Page sang pendiri Google justru tak juga menampakkan diri. Di mana gerangan Page, ketika Alphabet sedang membutuhkan kehadirannya?

Page sekarang menjabat CEO Alphabet, induk Google dan perusahaan-perusahaan lain. Belum lama ini, dia mangkir terhadap panggilan Senat Amerika Serikat yang ingin mendengar soal bagaimana platform seperti Google bisa diekploitasi negara tertentu.

Dikutip detikINET dari Bloomberg, absennya Page membuatnya dicap arogan, antara lain oleh senator Marco Rubio dan Susan Collins dari Partai Republik. Apalagi CEO Twitter Jack Dorsey dan Chief Operatung Officer Facebook, Sheryl Sandberg, datang memenuhi undangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan tahun berlalu setelah Page bersama sahabatnya Sergey Brin mendirikan Google, tantangan memang kian hebat. Popularitas dan keuntungan besar yang dihasilkan raksasa internet itu ternyata juga berdampak negatif.




"Pengganggu dari seluruh dunia meminta break up bisnis iklan mereka yang menguasai pasar. Uni Eropa mendenda perusahaan USD 5,1 miliar karena kasus monopoli terkait dominasi sistem operasi Android," tulis Bloomberg yang dikutip detikINET.


Gedung Putih Akan Investigasi Facebook dan Google, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



Tapi Page tak juga kelihatan batang hidungnya. Sebenarnya tak terlalu mengherankan, lulusan Stanford ini dari dulu memang tak suka disorot dan hanya sedikit sekali mau melakukan wawancara. Bahkan dia tak pernah mengeluarkan keterangan pers sejak 2015.

Page diketahui sibuk menggarap proyek teknologi masa depan, misalnya taksi terbang. Urusan sehari-hari perusahaan diserahkan pada orang-orang kepercayaan, sebut saja CEO Google, Sundar Pichai.




Para kolega yang diwawancarai secara anonim mengisahkan kalau Page belakangan semakin menarik diri. Itu dianggap kurang baik karena bagaimanapun, Alphabet sangat membutuhkan Page untuk menjadi pemimpin di tengah tekanan yang dihadapi Google.

"Apa yang tidak kulihat adalah suara sentral yang kuat tentang bagaimana Google akan beroperasi di tengah isu-isu tersebut yang lebih ke urusan sosial ketimbang teknis" ujar mantan eksekutif senior Alphabet, yang telah meninggalkan perusahaan.


(fyk/krs)