Dikutip detikINET dari Tech Crunch, Kamis (5/7/2018), sebelum bekerja di Google, Bryant adalah Kepala Pusat Data Intel Grup. Dia mulai bergabung dengan Google akhir November 2017.
"Kami memastikan bahwa Diane Bryant sudah tidak lagi menjadi bagian dari Google. Kami merasa beruntung atas kontribusi yang pernah ia berikan kepada Google. Tentunya Kami harapkan yang terbaik untuk Bryant dalam segala hal yang ia inginkan berikutnya," demikian pernyataan resmi Google terkait pengunduran diri Bryant.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Skandal Asmara Paksa CEO Intel Mundur |
Alasan pengunduran Bryant sendiri tidak disebutkan. Namun berdasarkan kabar beredar, Bryant diduga akan kembali ke Intel. Seperti diketahui Intel saat ini sedang mencari CEO pengganti Brian Krzanich yang dipaksa lengser karena skandal asmara yang melibatkannya.
Sebagai orang yang berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja di Intel dan mengawal Google Cloud meski hanya sebentar, Bryant dianggap sebagai kandidat yang pas menggantikan Krzanich.
Pengalamannya bekerja di Google juga menjadi nilai tambah untuk menjadi kandidat CEO Intel. Pasalnya, Google masuk ke dalam 10 besar Cloud-computing terbaik pada persaingan Cloud.
Saat Bryant bergabung dengan Google, CEO Google Cloud Diane Greene mengatakan bahwa Bryant memiliki ketajaman strategi, pengetahuan teknis, dan fokus terhadap user yang baik.
Kemampuan yang dimiliki lulusan University of California ini membantu perusahaan mereka mempercepat skala dan jangkauan Google Cloud, sehingga berdampak pada meningkatnya pangsa pasar dan pendapatan Google.
Tonton juga 'Google Rilis Aplikasi Pengukuran Berbasis AR' selengkapnya di 20Detik
(rns/rns)