"PC sedang meredup. Kami harus memastikan bahwa kami mengerti dinamika lingkungan sekitar, memastikan untuk terus mendapatkan ide baru," kata Chairman dan CEO Acer Inc., Jason Chen kepada wartawan di Acer Customer Service Center, Jakarta Utara, Jumat (29/6/2018).
Untuk itu, Acer yang merupakan produsen PC nomor dua di Indonesia menjadikan industri gaming sebagai salah satu fokusnya untuk mengembangkan pertumbuhan pengguna. Pada tahun ini, Acer menjadi produsen PC gaming nomor satu di Amerika Serikat dan Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Asia Pacific, [Acer] Predator telah menjadi nomor 1 dan di Indonesia kita ingin menjadi yang nomor satu juga di industri gaming," klaim Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang.
Dalam kunjungan kali keduanya ke Indonesia, Chen ditemani dengan Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang, menjelaskan strategi apa saja yang dilakukan Acer untuk menguasai industri gaming dan PC di Indonesia.
"Beri orang-orang alasan untuk membeli PC. Jadi hal yang fundamental adalah teknologi dan ketika kita memiliki teknologi yang tepat, kita harus mampu untuk membentuk teknologi tersebut menjadi produk bagus yang orang inginkan," ujar Chen.
Selain itu, Chen juga selalu menantang timnya untuk menciptakan produk yang memiliki efek wow, sehingga membedakan produk Acer dengan produk dari perusahaan lainnya.
![]() |
Contohnya adalah dengan merilis Acer Predator Helios 300 edisi spesial berwarna putih dan emas. Strategi ini tentu akan membuat Acer terlihat inovatif dan beda karena sebelumnya sebagian besar PC gaming yang ada di pasar hanya tersedia dalam warna hitam yang monoton.
Ang juga menjelaskan bahwa mengadakan acara e-sport berskala besar seperti Predator League, berdampak positif terhadap bisnis gaming di Indonesia. Predator League yang diadakan di Jakarta sendiri dianggap sebagai acara yang sangat sukses, dihadiri oleh 1.800 tim e-sport dari 8 negara.
Tetapi, Acer tidak hanya mengandalkan produk gamingnya saja. Acer juga berfokus untuk mengembangkan produk yang kecil dan ringan (thin and light) untuk meningkatkan pertumbuhan penggunanya.
Sambil memamerkan Acer Swift 7 yang sangat tipis dan berbobot kurang dari 1 kilogram, Chen mengklaim bahwa Apple tidak bisa mencapai apa yang dicapai Acer. "Apple tidak bisa melakukan ini, kita melakukan ini lebih dari Apple. Lebih tipis, lebih ringan, lebih baik, dan lebih murah," kata Chen.
Acer juga memiliki beberapa lini yang diharapkan mampu mendongkrak pangsa pasarnya di Indonesia. Antara lain lini convertible 360 derajat (seri Spin) dan notebook 2-in-1 (seri Switch). Acer juga tidak melupakan lini notebook Aspire, tetapi saat ini bukan menjadi salah satu fokus mereka.
Ang kemudian menjanjikan bahwa Acer akan memiliki banyak hal yang menarik untuk diumumkan pada kuartal ketiga. "Kami akan melakukan banyak hal. Lebih banyak lagi yang akan datang di kuartal ketiga," tutupnya. (jsn/fyk)