Singapura dan Malaysia Selidiki Grab Akuisisi Uber
Hide Ads

Singapura dan Malaysia Selidiki Grab Akuisisi Uber

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 01 Apr 2018 16:14 WIB
Driver Uber dan Grab. Foto: Reuters
Singapura - Akuisisi Grab pada operasional Uber di Asia Tenggara membuat otoritas di Singapura dan Malaysia kegerahan. Mereka ingin memastikan Grab tidak menyalahgunakan posisinya yang sekarang dominan, misalnya dengan mempermainkan tarif.

Dikutip detikINET dari Reuters, lembaga pengawas Competition Commission of Singapore (CCS) mencurigai merger Grab dan Uber merusak kompetisi. Mereka pun melakukan investigasi terhadap deal tersebut dan melakukan beberapa tindakan.

Proposal dari CCS antara lain meminta baik Grab dan Uber jangan dulu membeberkan harga, konsumen dan driver masing-masing. Apalagi CCS juga belum mendapatkan pemberitahuan mengenai deal Grab dan Uber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Malaysia, Land Public Transport Commission, juga berencana memeriksa akuisisi Grab terhadap Uber. Kepala lembaga tersebut, Datuk Seri Nancy Shukri menyatakan Grab sebenarnya sudah menjamin tidak akan melakukan perubahan struktur tarif setelah membeli Uber.



"Tapi dengan adanya temuan di Singapura, kami akan memeriksa apakah ada pelanggaran kompetisi di sini," kata dia yang dikutip detikINET dari Strait Times.

Di Filipina, kekhawatiran serupa juga menyeruak. Politisi dan anggota parlemen setempat, Lois Campos menyatakan Go-Jek seharusnya segera datang ke Filipina untuk menghadirkan kompetisi melawan Grab.

"Kombinasi bisnis regional Uber dan Grab tidak hanya menurunkan tapi juga secara efektif mengeliminasi kompetisi di pasar ride sharing Filipina," katanya dikutip detikINET dari Inquirer.

"Untuk melawan dan membangun kembali kompetisi, kita mungkin akan mendorong pemain besar lain seperti Go-Jek untuk datang," tandasnya. (fyk/fyk)