Perusahaan tersebut sukses mencatatkan pertumbuhan keuntungan sebesar 98% pada Kuartal IV 2017. Meningkatkan monetisasi dalam jejaring sosial yang mereka miliki, WeChat, menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan laba tersebut.
Aplikasi berbagi pesan itu memang tengah berjaya. WeChat mengumumkan mereka sukses melewati 1 miliar pengguna aktif bulanan pada Februari lalu, meningkat dari 980 juta pada akhir September 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember tersebut, Tencent sukses meraup keuntungan USD 3,29 miliar (Rp 45,2 triliun), sebagaimana detikINET kutip dari Reuters, Kamis (22/3/2018). Data tersebut berdasarkan pada laporan Tencent kepada Hong Kong Stock Exchange.
Angka tersebut sukses mengalahkan prediksi dari sembilan analis yang menjalani survei oleh Thomson Reuters. Rataan prediksi dari kesembilan orang tersebut mengestimasi pendapatan Tencent pada Kuartal IV 2017 hanya mencapai USD 2,6 miliar (Rp 35,7 triliun).
Sedangkan untuk pendapatannya, Tencent berhasil meraih USD 10,4 miliar (Rp 143 triliun), meningkat 51% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Walaupun angka tersebut masih di bawah rata-rata estimasi para analis yang mencapai USD 10,9 miliar (Rp 150 triliun).
Jika diakumulasikan sepanjang 2017, Tencent sukses mendapatkan keuntungan sebesar USD 11,2 miliar (Rp 155 Triliun), tumbuh sebanyak 74% dari tahun sebelumnya. Untuk dividen, atau keuntungan yang diraih pemegang saham, dari Tencent berada di angka USD 0,11 (Rp 1.500) per lembar saham. (fyk/fyk)