Berpotensi Digarap, Ceruk Pasar AIDC Masih Lebar
Hide Ads

Berpotensi Digarap, Ceruk Pasar AIDC Masih Lebar

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 25 Feb 2018 11:54 WIB
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - Pasar perangkat Automatic Identification Data Capture (AIDC) di Indonesia terbilang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Teknologi yang ada di belakangan AIDC ini dimanfaatkan untuk membaca barcode dan juga printer.

PT Noah Arkindo yang ditunjuk sebagai distributor resmi produk AIDC dari Honeywell di Indonesia, membidik pangsa pasar AIDC di Indonesia sebesar 50% dalam lima tahun ke depan.

Saat ini, produk-produk AIDC besutan Honeywell baru menguasai 25% pangsa pasar Indonesia. Sementara itu, ada tiga pemain besar AIDC di Tanah Air, diantaranya Honeywell, Zebra, dan Datalogic.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Chief Strategy Officer PT Noah Arkindo Hoan Dedei, untuk menguasai pasar AIDC atau Auto-ID di Indonesia, Honeywell memiliki bekal percaya diri yang kuat, dimana perusahaan tersebut telah membeli lima perusahaan AIDC, yakni Metrologic, Hand Held Product, Datamax, LXE, dan Intermec.

"Saat ini penyerapan produk AIDC baru sekitar 30%, itu artinya masih ada sekitar 70% pasar yang belum digarap. Ini menjadi potensi untuk ke depannya," kata Hoan dalam siaran persnya, Minggu (25/2/2018).

Padahal, lanjut Hoan, teknologi barcode scanner ini mampu memberikan manfaat besar bagi penggunannya, mulai dari efisiensi sampai efektifitas yang maksimal.

Produk AIDC juga dapat berfungsi untuk memberikan identifikasi, sekaligus jenis produk yang bersangkut secara lengkap. Dalam konteks ini, hal tersebut memudahkan customer untuk mengenali dan mengetahui produk yang diinginkan.

Noah ingin menggarap ceruk pasar yang belum digarap secara maksimal dari pemanfaatan alat untuk barcode scanner tersebut. Ada empat industri yang menurut Hoan ini bisa disasar, seperti retail, transportasi dan logistik, manufaktur, dan utilitas.

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

"Saat ini pemanfaatan produk barcode scanner masih sebatas digunakan di toko-toko modern. Teknologi tersebut juga bisa digunakan di segmen UKM atau warung-warung kecil. Jadi, kita melihatnya masih ada potensi besar untuk digarap," ungkapnya.

Dengan kerja sama antara Noah dan Honeywell yang baru terjalin ini, disampaikan Hoan, mereka sudah menyiapkan strategi untuk melakukan penetrasi ke pasar.

"Kita akan memasuki semua sektor industri, sehingga ceruk pasar yang digarap bisa maksimal," ucap Hoan.

Sebelum menjalin kemitraan dengan Honeywell, Noah yang terbentuk sejak tahun 2000 ini sudah menjadi distributor untuk perusahaan besar, sebut saja Motorola, Zebra, HID, dan Casio. (agt/mag)