Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Buka-bukaan Bos Telkom Soal Digitalisasi SDM

Buka-bukaan Bos Telkom Soal Digitalisasi SDM


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Foto: dok. Telkom
Jakarta - Ketika terjadi penurunan lini bisnis telepon tetap kabel dan layanan suara seluler di anak usahanya, Telkom langsung melakukan digitalisasi sumber daya manusianya.

Digitalisasi SDM itu, menurut Chief Human Capital Officer Telkom Herdy Harman, harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

"Di sisi lain, anak perusahaan seluler kami, Telkomsel, sudah nomor lima di dunia. Telkom juga punya 150.000 km fiber optic, 102.000 pengguna data center, serta 72 anak perusahaan yang tak hanya unit bisnis tapi juga lini pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi," kata Herdy di Bandung, Selasa (23/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buka-bukaan Bos Telkom Soal Digitalisasi SDMFoto: dok. Telkom


Dengan 24.000 ribu karyawan, maka pihaknya harus menyusun rencana strategis, implementasi, hingga evaluasi yang matang dan berbasis operasional perusahaan di bidang teknologi informasi komunikasi.

Melalui konsep The Telkom Way, maka operasional digitalisasi SDM berbasis tiga operasional yakni kompetensi teknis fungsional, kompetensi kepemimpinan digital, serta kompotensi profesional.

"Seluruhnya ini harus bisa terukur keluarannya, karena jika tidak, maka tidak bisa kita kelola. Bahkan sampai kiprah karyawan kami pun ditelusuri dan dinilai, semisal menjadi pengurus RT, RW, hingga pengurus mesjid," sambungnya.

Buka-bukaan Bos Telkom Soal Digitalisasi SDMFoto: dok. Telkom


Herdy mengatakan, rekrutmen pun menggunakan cara milenial seperti kompetisi rintisan usaha digital (startup), yang mana pemenang ditawarkan menjadi karyawan. Mereka yang sudah karyawan pun ditawarkan masuk Amoeba Digital, yakni perusahaan rintisan internal guna mendukung lini bisnis induk.

Dia mengatakan, di atas semuanya, seluruh perencanaan SDM selain terukur, juga harus berdampak langsung ke bisnis perusahaan. Karenanya, pergerakan ini harus dibarengi dengan membudidayakan kultur yang berubah total.

"Bahkan ketika kami membangun kantor Telkom Smart Office, penanggungjawab proyeknya saya, CHCO. Itu karena kami harus membuat suasana kantor berubah, harus menyenangkan namun mendorong peningkatan performansi," pungkasnya. (rou/rou)
TAGS





Hide Ads