Blibli sendiri dijelaskan oleh Lani Rahayu, Marcomm Blibli, sebagai perusahaan yang tertib pajak. Namun pajak yang akan dikenakan khusus kepada bisnis online harus jelas peruntukkannya. Terutama dalam artian demi membangun bisnis e-commerce di Indonesia.
"Kami tertib pajak. Tapi (pajak bisnis online βred) kami akan melihat peruntukkannya ke mana. Misalnya untuk membangun bisnis e-commerce Indonesia. Teman kami di asosiasi juga sedang mempelajarinya," jelas Lani, di Hong Kong CafΓ©, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi banyak konsumen yang memilih online lantaran faktor harga yang bersahabat. Sehingga ini akan jadi pertimbangan sendiri bagi pebisnis online.
Lani Rahayu, Marcomm Blibli. Foto: yudhianto/detikinet |
Misalkan ada harga yang naik, asalkan selama ini pelayanan yang diberikan pebisnis online terbilang memuaskan, Lani yakin konsumen tidak akan langsung berpaling. Karena ketika konsumen sudah merasa nyaman, mereka disebut tak akan terlalu mempermasalahkan penyesuaian harga.
"Harga naik (karena pajak bisnis online)? Belum tentu, karena cukup banyak konsumen yang sensitif terhadap harga. Tapi juga ada yang karena sudah merasa nyaman, mereka tak terlalu mempermasalahkan penyesuaian harga," pungkas Lani.
(yud/yud)
Lani Rahayu, Marcomm Blibli. Foto: yudhianto/detikinet