Apple bekerja sama dengan universitas Binus dalam program yang bertajuk iOS Foundation Program. Program ini bertujuan melatih para anak muda menjadi developer aplikasi yang berkualitas. Cikal bakal pusat riset yang akan merea dirikan.
Seperti diketahui, dari 3 skema Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G yang beredar di Indonesia, Apple memilih mendirikan pusat inovasi. Mereka telah berjanji akan menggelontorkan investasi senilai USD 44 juta secara bertahap selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, kami di sini untuk monitoring itu. Yang ada di sini (Binus-red) adalah prototipe pusat inovasi, percontohan. Orang-orangnya nanti akan dibawa kesana," tambah dia.
iOS Foundation Center melatih para mahasiswa Binus membuat aplikasi bermanfaat dengan bimbingan langsung instruktur dari Apple. Saat ini tercatat telah mendidik dua angkatan dengan masing-masing 30 peserta para mahasiswa.
Mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan tersebut tak menutup kemungkinan akan direkrut oleh Apple ketika pusat risetnya nanti didirikan di Indonesia. "Jadi ketika nantinya pusat inovasinya Apple dibuka, ruangannya gak kosong. Tapi sudah ada developernya," ucap I Gusti.
Untuk fasilitas, para mahasiswa yang lolos seleksi dalam iOS Foundation Program dibekali dengan perangkat Apple MacBook Pro serta iPhone 7. Namun perangkat itu statusnya dipinjamkan oleh kampus.
"Nilainya itu bukan di hardware saja. Tapi bagaimana ada kemauan Apple memberikan kesempatan pada anak kita, itu nilainya lebih tinggi," sebut rektor Binus, Harjanto Prabowo.
"Kita sangat mendorong kreativitas, mendorong ide dan riset. Anak muda kita kasih teknologi, maka mereka bisa melakukan lompatan besar," tambahnya. (fyk/mag)