Menurut Michael Araneta, Associate Vice President IDC Asia Pacific, dilaporkan 25% institusi atau organisasi yang ada di Indonesia telah memanfaatkan cloud secara matang. Persentase ini diklaim sebagai yang terbesar di banding negara-negara lainnya di Asia Tenggara.
"Indonesia pengguna cloud yang mature, stage 4. Dibanding negara lainnya di regional, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Ini menarik, karena Indonesia sudah menggunakan cloud dengan caranya yang luar biasa," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Araneta juga mengungkap persentase bisnis di Indonesia yang mulai memprioritaskan budget untuk kebutuhan TI. Dikatakan angkanya mencapai 27%, yang membuktikan kalau sudah cukup banyak bisnis yang peduli dengan fungsional dan kebutuhan akan pengeluaran IT.
Namun ditambahkan Araneta perkembangan IT akan lebih baik lagi bila ada campur tangan Pemerintah. Dalam artian, aturan yang tepat dari Pemerintah berpeluang memicu perkembangan dunia IT di Indonesia.
"IT akan berkembang, tapi seiring Pemerintah juga. (Tergantung) aturan yang berlaku. Kebutuhan akan IT akan berkembang seiring penyesuaian regulasi," ujarnya.
Hal menarik lainnya yang diungkap IDC adalah demografi pengguna IT di Indonesia. Dipaparkan Araneta, kalau 60% pengguna IT di Indonesia adalah anak muda atau kaum milenial. Hasil ini tak lepas dari ketertarikan anak muda yang suka mencoba hal-hal baru, terutama kaitannya dengan teknologi.
"60% pengguna IT adalah anak muda, demografi Indonesia. (Karena) mereka willing untuk mencoba hal-hal baru, terutama teknologi," pungkasnya. (yud/rou)