Target tersebut dicantumkan karena Grab mengklaim terjadi pertumbuhan kuat di Indonesia dan infrastruktur yang telah dibangun pada program 'Grab 4 Indonesia' tahap pertama. Melahirkan lima juta wirausahawan mikro Indonesia merupakan program 'Grab 4 Indonesia' tahap kedua.
"Penciptaan lima juta wirausahawan mikro ini juga membantu pemerintah dalam mencapai target ekonomi pada tahun 2020 di Asia Tenggara," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kurang lebih 50% dari perjalanan tersebut terjadi di Indonesia," imbuhnya.
Dampak dari akuisisi Kudo ini, maka penyebaran Grab telah lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia. Saat ditanya mengenai penggunaan investasi USD 700 juta dari program 'Grab 4 Indonesia' untuk akuisisi Kudo, pihak Grab enggan untuk menyebutkan nilainya.
Disebutkan pula ambisi melahirkan lima juta wirausahawan mikro Grab ini salah satu faktornya integrasi Kudo mulai membaya dividen. Tim engineering dari Grab dan Kudo telah menciptakan modul onboarding di aplikasi Kudo, dimana 400 ribu agen resmi Kudo telah menggunakan layanan mitra pengemudi dalam aplikasi Grab.
Hal ini tentu akan secara langsung mendukung ekspansi masal basis mitra pengemudi Grab di seluruh Indonesia. Selain itu, mitra pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara online kepada konsumen.
"Kami telah bermitra dengan perusahaan yang memiliki semangat yang sama dalam membantu masyarakat Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital melalui inovasi-inovasi yang dihadirkan di Indonesia," ucap Albert Lucius selaku CEO dan Co-Founder Kudo.
"Berkat kemitraan ini pula, kami dapat tumbuh lebih cepat dan melihat dampak yang lebih besar dari apa yang kami lakukan, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara," tambahnya. (rou/rou)