Nokia, Sang Raja yang Merana
Hide Ads

Mereka Pernah Berjaya

Nokia, Sang Raja yang Merana

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 12 Jan 2017 17:47 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Ponsel Nokia adalah raja tak terkalahkan sekitar 8 tahun silam. Namun munculnya iPhone dan Android mengubah segalanya dan membuat ponsel Nokia tenggelam sepenuhnya.

Kejayaan Nokia terjadi di awal tahun 2000. Pada puncak kejayaannya, Nokia menyumbang 40% dari seluruh ponsel yang beredar di seluruh dunia. Di Indonesia, merek ini dulu sangat dominan. Nokia menjadi merek asal Finlandia paling populer dan membuat ekonomi negara itu makmur.

Menurut riset Research Institute of the Finnish Economy, antara tahun 1998 sampai 2007, Nokia menyumbang seperempat pertumbuhan ekonomi Finlandia. Sebuah periode yang disebut Menteri Keuangan Finlandia Alexander Stubb sebagai keajaiban ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barangkali, ingatan terindah bagi mereka yang pernah menggunakan Nokia adalah bentuknya yang unik. Nokia dikenang sebagai produsen ponsel inovatif yang berani bereksplorasi membuat bermacam bentuk.

Nokia rajin membuat handset yang wujudnya berbeda dari handset kebanyakan saat itu. Mulai dari Nokia 'Pisang', Nokia 7600 dengan bentuk seperti daun, sampai Nokia 3650 dengan keyboard bundar di bawah layarnya.

FotoINET: Nama Tenar di Jagat Teknologi yang Kemudian Menggelepar

Namun kemudian, dominasi Nokia luntur drastis semenjak kedatangan iPhone dan kemudian deretan ponsel Android. Kejatuhan Nokia membuat ekonomi Finlandia terhantam dan memicu resesi ekonomi terpanjang di negeri Skandinavia itu.

Nokia yang sekarang memang masih perusahan besar. Namun kini Nokia fokus pada infrastruktur telekomunikasi setelah divisi ponselnya dijual. Masih ada sisi cerah di Finlandia pasca Nokia. Nokia mewariskan banyak orang terampil yang sekarang berkecimpung di dunia start up.

Dan sepertinya, 2017 akan menjadi awal baru Nokia terlahir kembali di jagat smartphone. Nokia siap unjuk gigi lagi dengan mengusung smartphone Android setelah lama vakum. Kita nantikan saja apakah mereka mampu kembali bangkit. (rns/fyk)