Kelimpungan karena gagal bersaing terutama melawan Google, Yahoo memutuskan menerima tawaran akuisisi dari operator telekomunikasi Verizon bulan Juli lalu. Nilainya terbilang murah untuk perusahaan dengan reputasi setinggi mereka, hanya USD 4,8 miliar.
Dilegonya Yahoo banyak dinilai karena kepemimpinan buruk CEO Marissa Mayer. Tapi tak sedikit yang membelanya, termasuk seorang mantan karyawan Yahoo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah Marissa bisa menyelamatkan Yahoo jika ia tidak pernah salah membuat keputusan? Aku meragukannya. Meski aku bekerja dengan beberapa orang terbaik saat di Yahoo, perusahaan itu juga dipenuhi mereka yang kurang motivasi. Mereka hanya ingin selamat jika ada PHK," tulisnya.
![]() |
Nah, kemalangan yang menerjang Yahoo tahun ini tak hanya soal akuisisi murah. Belakangan diketahui Yahoo menyembunyikan peretasan besar di situsnya.
Awal bulan ini, Yahoo mengakui kalau ada peretasan lain yang terjadi pada servernya, dan berdampak pada sekitar 1 miliar akun penggunanya. Jumlah itu dua kali lipat ketimbang peretasan yang mereka akui September lalu, dimana pada tahun 2014 juga ada sekitar 500 juta akun Yahoo bocor.
Peretasan 1 miliar akun terjadi pada Agustus 2013, di mana data penggunanya bocor ke tangan si peretas. Data pengguna itu antara lain adalah nama, email, alamat, nomor telepon, tanggal lahir dan password yang terenkripsi.
"Yahoo sudah memberi tahu pengguna yang mungkin data-datanya tercuri, juga sudah mengambil langkah untuk mengamankan akunnya, termasuk meminta pengguna untuk mengganti password-nya," tulis Yahoo.
Saksikan video 20detik di sini:
Dampak paling parah akibat pembobolan itu adalah akuisisi Yahoo oleh Verizon yang kini terancam batal. Pihak Verizon menyebut Yahoo terkesan menutup-nutupi kasus pembobolan itu.
Apakah Yahoo mampu bangkit tahun depan? Tentu banyak penggemarnya berharap kesialan Yahoo tidak terus berlanjut. (fyk/rou)