Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Go-Jek Tutup Markas Programer di Yogyakarta

Go-Jek Tutup Markas Programer di Yogyakarta


Adi Fida Rahman - detikInet

Foto: Pool
Jakarta - Pembukaan kantor di India rupanya berdampak pada pusat engineer Go-Jek di Yogyakarta. Tempat yang bernama Go-Jek Tech Valley (GTV) itu pun kabarnya ditutup.

Kabar tersebut didapat detikINET dari beberapa sumber di Yogyakarta. Mereka punya banyak rekan programer yang bekerja di GTV sehingga mengetahui kondisi di sana.

Info yang didapat, Go-Jek menutup GTV pekan lalu. Penutupan markas engineer Go-Jek di Kota Gudeg itu tak lain lantaran dibukanya kantor di Bengaluru, India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penutupan GTV, para programer akan diboyong ke Ibu Kota seluruhnya. Mereka kemudian akan berkantor di pusat programer di Jakarta atau ditugaskan ke India.

"Tapi banyak yang memutuskan untuk cabut dan stay di Jogja. Mereka tidak mau ke Jakarta, atau bahkan dipindahkan ke India," ungkap sumber detikINET, Rabu (21/12/2016).

Go-Jek Tutup Markas Programer di YogyakartaFoto: Go-Jek


Saat ini detikINET sudah mencoba menghubungi pihak Go-Jek untuk mengetahui lebih jelas soal kabar tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan, perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim itu belum mau memberikan jawaban.

Untuk diketahui, GTV berdiri September 2015 dan berlokasi di Jalan Tajem, Sleman. Kehadiran markas engineer di Kota Pelajar itu merupakan ide spontan Alamanda Shantika Santoso yang kala itu masih menyandang sebagai Vice President of Technology Product Go-Jek .

Ia melihat potensi Yogyakarta cukup besar, lantas terbesit keinginan untuk membuat pusat engineer di sana.

Markas engineer Go-Jek di Yogyakarta ini dibuat dengan atmosfer yang berbeda. Jika di Jakarta mengusung konsep modern minimalis, GTV kental akan desain khas Jawa. Terdapat rumah joglo, ruang pendopo dan kolam renang.

Pada awalnya, GTV diisi oleh 11 orang. Dalam tempo enam bulan sejak berdiri, jumlahnya meningkat hingga lebih dari 70 engineer.

Dengan banyaknya talenta lokal yang berkarier di sana, tentu sangat disayangkan bila Go-Jek benar menutup GTV. Apalagi Go-Jek selalu menggaungkan slogan 'Karya Anak Bangsa' --yang belakangan malah diplesetkan jadi 'Karya Anak Bangalore'.

Go-Jek Tutup Markas Programer di YogyakartaFoto: Go-Jek

Sebelumnya telah diberitakan, Go-Jek tampaknya makin kepincut dengan India. Tidak saja mengakusisi startup, penyedia layanan ojek online itu pun membuka kantor di negeri Bollywood itu.

Di India sendiri, Go-Jek teregistrasi sebagai GoProducts Engineering India LLC. Untuk memfasilitasi para programer, mereka pun membuka kantor di wilayah Bengaluru.

"Hal ini akan membantu kami untuk terus meningkatkan kehidupan keseharian lebih dari 250 ribu mitra pengemudi sepeda motor dan mobil, lebih dari 35 ribu mitra Go-Food yang bisnisnya kami bantu untuk tumbuh, dan lebih dari 3 ribu penyedia layanan on-demand lainnya di Go-Jek," kata Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Go-Jek, seperti dilansir Vrcircle, Jumat (11/11/2016).

Kantor tersebut bakal dijadikan pusat pelatihan dari ratusan engineer Go-Jek, baik dari India maupun Indonesia. Para engineer tersebut akan meningkatkan kemampuan aplikasi Go-Jek yang digunakan di Indonesia.

"Kami telah melihat bagaimana kolaborasi dan berbagi pengetahuan antara engineer kami di Indonesia dan India. Hal tersebut telah bantu mempercepat inovasi produk, data mining dan meningkatkan pengalaman konsumen di Go-Jek," lanjut Nadiem.

Terkait akuisisi, sudah keempat kalinya perusahaan yang bermarkas di Kemang, Jakarta Selatan, itu meminang startup asal Negeri Gangga. Tahun lalu mereka telah mengakusisi C42 dan CodeIgnitio.

Pada September 2016, Go-Jek dilaporkan telah meminang Pianta. Kemudian berlanjut pada November silam, dimana mereka mencaplok Leftshift Technologies Pvt. Ltd. (afr/rou)
TAGS





Hide Ads