Koran milik pemerintah China Global Times menyebutkan, Negeri Tirai Bambu tersebut sudah menyiapkan serangan balasan jika Trump benar-benar merealisasikan ancaman yang pernah dilontarkannya selama masa kampanye Pilpres AS beberapa waktu lalu.
"Penjualan iPhone dan mobil produksi AS akan dipukul mundur. Sangat naif bagi Trump untuk merealisasikan 'janji' masa kampanyenya untuk menerapkan tarif 45% pada ekspor China ke AS. Trump juga sempat menyebut China sebagai manipulator mata uang," demikian kutipan editorial Global Times, Senin (13/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesanan Boeing akan digantikan dengan Airbus. Penjualan produk otomotif asal AS dan iPhone akan diperlambat, impor jagung dan kedelai AS akan dihentikan. China pun akan membatasi jumlah mahasiswa asal China yang bersekolah di AS," tulis Global Times.
Berbeda dengan pemerintah China yang memberi respons keras, CEO Alibaba Jack Ma memberi tanggapan diplomatis terkait terpilihnya Trump sebagai Presiden AS menggantikan Barack Obama.
Salah satu orang terkaya di China ini optimistis Trump tidak akan sungguh-sungguh melakukan ancamannya terhadap China. Dikatakannya, ada celah yang lebar di antara retorika saat kampanye dan realita pekerjaan seorang Presiden AS. Trump bukan kandidat pertama yang mengeluarkan ancaman dan pada kenyataannya tidak akan benar-benar mewujudkannya dalam jabatan kepresidenannya.
"Ketika mereka menjadi Presiden, ketika menanggung beban, dunia tidak sesederhana yang mereka pikir. Dia adalah orang yang pintar, dia akan menyesuaikan. Dia tidak akan mengabaikan hubungan di antara China dan AS," yakinnya. (rns/fyk)