Di India sendiri, Go-Jek teregistrasi sebagai GoProducts Engineering India LLC. Untuk memfasilitasi para programer, mereka akan membuka kantor di wilayah Bengaluru.
"Hal ini akan membantu kami untuk terus meningkatkan kehidupan seharian lebih dari 250 ribu mitra pengemudi sepeda motor dan mobil, lebih dari 35 ribu mitra Go-Food yang bisnisnya kami membantu untuk tumbuh dan lebih dari 3 ribu penyedia layanan on-demand lainnya di Go-Jek," kata Nadiem Makarim, pendiri dan CEO Go-Jek, seperti dilansir Vrcircle, Jumat (11/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah melihat bagaimana kolaborasi dan berbagi pengetahuan antara engineer kami di Indonesia dan India. Hal tersebut telah bantu mempercepat inovasi produk, data mining dan meningkatkan pengalaman konsumen di Go-Jek," lanjut Nadiem.
Saat ditanya, akankah Go-Jek membuka layanan ride sharing di India? Nadiem menjawab pihaknya belum punya rencana membawa layanan ojek online ke sana dalam waktu dekat.
Diberitakan sebelumnya, Go-Jek kembali melakukan akusisi startup asal India. Kali ini mereka meminang Leftshift Technologies Pvt. Ltd.
Ini kali keempat perusahaan yang bermarkas di Kemang, Jakarta Selatan itu mengakusisi startup India. Sebelum ini tahun lalu mereka telah mengakusisi C42 dan CodeIgnition.
Akusisi tersebut ditengarai guna mengatasi masalah teknis yang kerap merundung aplikasi Go-Jek. Selain itu, sebagai upaya untuk makin memperkuat sistem mereka seiring kian banyaknya layanan yang dihadirkan Go-Jek.
Pada September 2016, Go-Jek dilaporkan telah meminang Pianta, perusahaan yang bergerak pada home healthcare. Akuisisi ini untuk memuluskan rencana Go-Jek untuk menghadirkan layanan Go-Med yang beberapa waktu lalu telah diluncurkan. (afr/ash)