Leftshift sendiri merupakan startup yang mengembangkan aplikasi mobile. Dengan akusisi ini, semua aset Leftshift, termasuk para programernya akan menjadi bagian dari Go-Jek.
Sayangnya tidak diketahui nilai akusisi yang dikeluarkan perusahaan besutan Nadiem Makarim itu. detikINET sudah coba menghubungi pihak Go-Jek, namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons dari mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akusisi tersebut ditengarai guna mengatasi masalah teknis yang kerap merundung aplikasi Go-Jek. Selain itu, sebagai upaya untuk makin memperkuat sistem mereka seiring kian banyaknya layanan yang dihadirkan Go-Jek.
Pada September 2016, Go-Jek dilaporkan telah meminang Pianta, perusahaan yang bergerak pada home healthcare. Akusisi ini untuk memuluskan rencana Go-Jek untuk menghadirkan layanan Go-Med yang beberapa waktu lalu telah diluncurkan.
Kesemua perusahaan rintisan yang telah diakusisi akan berada di bawah payung Go-Jek Engineering India. Adapun fokus utamanya lebih pada data mining, inovasi produk dan pengalaman konsumen.
Dengan pengakusisian Leftshift, jumlah programer India di Go-Jek kian bertambah. Dari sebelumnya berjumlah 60 orang, kini menjadi 100 orang.
Jumlah ini kemungkinan bertambah. Sebab Go-Jek tidak menutup kemungkinan kembali mengakusisi startup Negeri Gangga lainnya yang memiliki potensi besar pada data science, mobile, DevOps dan keamanan, demikian dilansir dari laman e27, Jumat (11/11/2016). (afr/ash)