Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ambisi Toko1001 Obati 'Sakit' e-Commerce

Ambisi Toko1001 Obati 'Sakit' e-Commerce


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Foto: Achmad Rouzni Noor II/detikINET
Jakarta - Sudah begitu maraknya lapak online yang bertebaran ternyata tidak membuat ciut nyali Toko1001.id yang baru memulai bisnis e-commerce di Tanah Air.

Malahan menurut CEO Toko1001.id, Anwar Adewidjaya, saat berbincang dengan detikINET lewat email, Senin (9/5/2016), dengan semakin tingginya persaingan di ranah jual beli online, konsumen semakin percaya bahwa bisnis online merupakan solusi tepat di di era mobile internet saat ini.

"Toko1001.id hadir memberi solusi atas perasaan 'sakitnya' konsumen. Apalagi di Jakarta, di sana-sini terkena macet. Terkena macet pasti 'sakit', selain menghabiskan biaya tinggi, juga menghabiskan waktu. Jika belanja online, konsumen tinggal klik pesan barang, tak lama barang yang kita pesan sampai ke rumah," kata Anwar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, pertumbuhan e-commerce di Indonesia tidak lepas dari tingginya pengguna internet yang mencapai 88,1 juta. Ditambah dengan pengguna sosial media sebanyak 79 juta dengan jumlah penduduk 259,1 juta jiwa. Potensi inilah yang menjadi daya tarik para pelaku e-commerce.

Potensi itupun ikut dilirik Toko1001.id yang mencoba peruntungan di bisnis market place. Menurut Anwar, mereka hadir di saat yang tepat dan melihat potensi tersebut untuk mendorongΒ  percepatan ekonomi nasional di era mobile digital.

Anwar juga mengatakan, sebagai market place, mereka hadir dengan konsep layanan lebih aman, cepat dan nyaman. Pihaknya juga terus membenahi dan melakukan seleksi kepadaΒ  para mitra bisnisnya (tenant).

"Mereka yang tergabung sebagai tenant di toko1001.id sudah melalui prosedur serta seleksi ketat. Agar produk-produk yang dipasarkan di toko1001.id tidak mengecewakan para konsumen," jelasnya.

Lebih lanjut Anwar mengatakan, toko1001.id menjamin keamanan seluruh transaksi yang dilakukan oleh konsumen, baik dari aspek produk, metode pembayaran, dan pengiriman.

"Selain itu, untuk lebih menjaga keamanan konsumen, kami menjamin pengembalian dana secara utuh, jika terjadi klaim atas pengiriman barang yang tidak sesuai pesanan. Untuk hal ini, konsumen diberikan waktu 7x24 jam," paparnya lebih lanjut.

Kecepatan pengiriman barang juga merupakan prioritas layanan market place ini. Di mana untuk wilayah Jabodetabek, pengiriman barang ditargetkan telah terkirim 1x24 jam dan gratis ongkos kirim. "Komitmen inilah yang dipegang toko1001.id," tegas Anwar.

Sebagai market place, toko1001.id menyediakan beragam kategori produk untuk kebutuhan masyarakat, mulai dari fashion, smartphone & tablet, kesehatan & kecantikan, hobby & jam tangan, kamera, komputer, elektronik & audio, aksesoris otomotifΒ  serta barang lainnya.

"Nama Toko1001 menyiratkan makna bahwa 1001 macam produk tersedia untuk memenuhi 1001 macam kebutuhan konsumen Indonesia. Kami juga mengakomodir UMKM. Beberapa produk kami ada yang dihasilkan oleh para UMKM," pungkas Anwar.

Maraknya e-commerece di Indonesia diharapkan bukan sekadar tren. Pasalnya menurut data Euromonitor, Indonesia telah menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Pada tahun 2014, Euromonitor mencatat, penjualan transaksi online di Indonesia telah mencapai USD 1,1 miliar, lebih tinggi jika dibandingkan Thailand dan Singapura.

Thailand di peringkat kedua dengan penjualan online yang juga ada di kisaran USD 1,1 miliar. Sedangkan Singapura di peringkat ketiga dengan total penjualan USD 860 juta.

Namun, jika dibandingkan dengan total perdagangan retail, penjualan e-commerce di Indonesia hanya menyumbang 0,07%. Itu artinya, pasar e-commerce Indonesia berpeluang untuk tumbuh semakin besar.Β  Apalagi dengan jumlah penduduk dan tingkat produk domestik bruto (PDB) terbesar di ASEAN.

Euromonitor memperkirakan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) penjualan online di Indonesia selama 2014-2017 sebesar 38%. Sementara Thailand dengan CAGR sebesar 19%. Sedangkan Singapura dengan perkiraan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 13%.
Β 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat menyambangi Toko1001 di ajang Indonesia e-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016 juga ikut mendorong industri e-commerce lokal agar Indonesia bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan valuasi USD 130 miliar pada 2020 mendatang. (rou/rou)
TAGS





Hide Ads