Meski Milk Music adalah layanan ini cukup bagus dan sangat menjanjikan pada awalnya, nyatanya Samsung tidak berhasil merangkul banyak pengguna. Tak heran jika Samsung memutuskan untuk mengakhirinya.
Dilansir Digital Trends, Minggu (6/3/2016), salah satu sumber internal yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Samsung berupaya melakukan 'bersih-bersih' dengan membuang sejumlah layanan yang tidak menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, tidak heran jika Milk Music redup. Bahkan mungkin tidak banyak orang yang tahu adanya Milk Music. Meski Samsung menjadi produsen ponsel Android terpopuler, layanan eksklusif semacam Milk Music tidak mampu memikat pengguna.
Sebagian pengamat ada juga yang berpendapat, Samsung terbilang telat di arena ini, terutama menghadapi lawannya yang sudah meraksasa seperti Pandora dan Spotify.
Belum ada informasi lebih detail mengenai kabar ini. Samsung belum memberikan komentar maupun konfirmasi langsung. (rns/rns)