Dilansir dari Tech In Asia, Jumat (19/2/2016), dua startup itu adalah C42 dan CodeIgnition. Akusisi ini ditengarai guna mengatasi masalah teknis yang kerap merundung aplikasi Go-Jek. Selain itu, hal ini juga sebagai upaya untuk makin memperkuat sistem mereka seiring kian banyaknya layanan yang dihadirkan Go-Jek. Proses akusisi ini telah dilakukan sejak lima bulan lalu. Sayangnya, belum ada informasi berapa mahar yang diserahkan Go-Jek.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya telah lama menjalin hubungan dengan kedua startup tersebut. Kedua belah pihak telah saling bekerjasama dalam hal menambal kekurangan yang ada pada aplikasi Go-Jek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan merekrut 100 engineer, programmer dan data scientist terbaik, baik level junior maupun senior, dalam 6-12 bulan ke depan," ungkap Nadiem.
Sebagai informasi C42 didirikan pada tahun 210 oleh Sindu Ponnappa, Niranjan Paranjape dan Aakash Dharmadhikari. Perusahan ini menjadi pernah menjadi konsultan teknologi seperti Flipkart, Staples Labs, Quintype, UrbanLadder dan Thought Works.
Sementara CodeIgnation didirikan oleh Ajey Gore dengan Sumit Gupta, Shraddha Gore, Shobhit Srivastava, and Mehak Kahlon pada 2013. Keduanya, kata Nadiem, telah menunjukkan ke Go-Jek bagaimana mengelola dan menstrukturisasi organisasi teknologi serta bagaimana cara meninjau kinerja para pengembang dan coders.
"Orang-orang ini pun menunjukan bagaimana membuat tim dinamis. Serta bagaimana merekrut dan berkomunikasi yang efektif," katanya. (afr/yud)











































