Dikutip detikINET dari Reuters, konsorsium peminat Opera termasuk Qihoo 360 yang bergerak di bidang pencarian web serta sekuriti. Kemudian ada nama Kunlun Tech berbasis di Beijing, distributor game online dan mobile. Juga Golden Brick Silk Road Equity Investment Fund dan afiliasinya, Yonglian Investment.
Konsorsium itu diduga ingin bergabung membeli Opera untuk menambah kekuatan dalam menyaingi Alibaba dan Tencent, yang belakangan mendominasi bisnis internet di China. Kabar akuisisi membuat saham Opera naik drastis sampai 41%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opera terindikasi akan menerima tawaran dari konsorsium China tersebut. Namun prosesnya mungkin masih panjang karena masih memerlukan persetujuan dari otoritas China.
Saat ini, Opera telah bertransformasi menjadi layanan mobile advertising yang menjadi sumber pendapatan barunya. Tranformasi itu dilakukan setelah mereka kurang dapat bersaing di segmen browser yang didominasi Internet Explorer, Firefox serta Chrome.
Divisi browsernya sekarang memiliki spesialisasi melakukan compressing data untuk meminimalisir waktu download serta ongkos bagi penggunanya. Strategi ini cukup berhasil di mana browser Opera belakangan cukup banyak digunakan di negara berkembang.
(fyk/rns)