GSM Arena melansir, ada sekitar 200 karyawan yang harus dirumahkan. Dimana mereka berasal kantor BlackBerry yang berlokasi di Waterloo, Ontario, dan Sunrise, Florida.
Memang, arus PHK karyawan belakangan begitu akrab dengan BlackBerry. Namun ironisnya, beberapa waktu sebelumnya, CEO BlackBerry John Chen baru saja menegaskan bahwa OS BlackBerry 10 masih jauh dari kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengurangan jumlah pegawai produsen ponsel asal Kanada ini sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. BlackBerry sendiri enggan mengungkap sudah berapa karyawan yang mereka PHK. Namun diprediksi jumlahnya sangat signifikan, hingga 60% dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pengurangan jumlah karyawan terpaksa dilakukannya demi penghematan besar-besaran, agar operasional bisa tetap berjalan.
BlackBerry yang semula mendominasi pasar smartphone dengan cepat, mengalami kerugian penjualan secara dramatis dalam empat tahun terakhir. Pembesut smartphone yang identik dengan fitur keyboard QWERTY fisik ini kalah dalam persaingannya melawan iPhone Apple dan smartphone Android.
Sampai akhirnya BlackBerry melunak dan ikut memproduksi smartphone dengan sistem operasi Android dalam wujud BlackBerry Priv.
Dalam sebuah wawancara, Chen sudah memastikan bahwa Priv bukanlah Android terakhir mereka. Dipastikan pada tahun 2016 ini akan ada BlackBerry Android lain yang siap lahir. (ash/mag)