CEO Amazon Jeff Bezos tak hanya sibuk mengurus e-commerce. Demikian juga CEO Tesla Motor Elon Musk, tak melulu berkutat dengan bisnisnya di industri otomotif. Keduanya bersaing dalam urusan luar angkasa.
Blue Origin, proyek antariksa milik Bezos, unjuk gigi dalam persaingan mengembangkan roket daur ulang. New Shepard berisi roket BE-3 sukses meluncur sejauh 62 mil.
Bezos pun dengan bangga memamerkan pencapaian ini melalui akun Twitternya. "The rarest of beasts - a used rocket. Controlled landing not easy, but done right, can look easy," kata Bezos. Tweet tersebut disertai pula dengan video yang mengabadikan peristiwa peluncuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Congrats to Jeff Bezos and the BO team for achieving VTOL on their booster," kata pria yang menjadi perusahaan teknologi luar angkasa SpaceX ini melalui akun Twitter pribadinya.
SpaceX selama ini memang lebih dikenal ketimbang Blue Origins. SpaceX tercatat telah melakukan beberapa kali peluncuran pesawat antariksa Dragon untuk memasok kebutuhan stasiun luar angkasa internasional.
Bezos dan Musk bersaing membeli kompleks peluncuran pesawat antariksa 39A milik badan antariksa nasional Amerika Serikat (AS) NASA. Kompleks yang berlokasi di Kennedy Space Center di Florida, AS tersebut merupakan tempat peluncuran perdana sekaligus terakhir proyek luar angkasa NASA.
Setelah tak lagi melakukan peluncuran proyek luar angkasa, NASA memang berusaha untuk melakukan penghematan dengan menjual asetnya ke pihak swasta.
Tak hanya Blue Origins dan SpaceX yang menjadi perusahaan swasta dalam urusan antariksa. Miliuner asal Inggris, Richard Branson juga memiliki proyek luar angkasa dengan perusahaan Virgin Galactic. Selain penerbangan komersial, Virgin Galactic juga membangun badan antariksa yang berlokasi di New Mexico, Amerika Serikat.
(rns/rou)