Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
e-Commerce Ingin Harbolnas Resmi Jadi Hari Besar

e-Commerce Ingin Harbolnas Resmi Jadi Hari Besar


Rachmatunnisa - detikInet

Daniel Tumiwa (alif/detikINET)
Jakarta - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Para pelaku e-commerce meramaikannya dengan menggeber pesta diskon sebanyak dua kali, yakni 11 November dan 12 Desember mendatang.

Harbolnas sejatinya dicanangkan pada 12-12 alias 12 Desember tiap tahunnya. Tanggal ini menjadi hari di mana semua penggiat bisnis e-commerce menggelar diskon gila-gilaan.

Memasuki tahun keempat, toko online yang ikut dalam event ini meningkat signifikan. Meski demikian, Harbolnas sampai saat ini belum secara resmi menjadi hari nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asosiasi melihat itu sebagai inisiatif spontan pelaku. Yang mengadakan adalah mayoritas non member, dan kami sulit untuk bisa menjamin kualitasnya. Kami senang ada inisiatif tersebut tapi tidak terlibat. Kami juga yakin ada cara untuk mendapatkan status hari nasional," kata Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (IdEA) Daniel Tumiwa.

Keinginan agar Harbolnas benar-benar dijadikan sebagai hari nasional, disampaikan oleh Lazada Indonesia sebagai salah satu pelaku e-commerce yang paling aktif di ajang ini.

"Tentunya Lazada Indonesia dan para pelaku e-commerce lainnya akan dengan senang hati apabila ada sambutan baik dari pemerintah yang akan menjadikan ini sebagai hari nasional resmi," kata CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom melalui email kepada detikINET, Kamis (12/11/2015).

Dikatakannya, dengan adanya dukungan dari pemerintah, para pelaku e-commerce berharap masyarakat akan lebih yakin untuk mencoba berbelanja secara online. Ditambahkan Magnus, meski e-commerce Indonesia tumbuh pesat, masih ada banyak PR yang harus dibenahi di industri ini.

"Dari awal Lazada hadir di Indonesia, kami sudah mengetahui bahwa ada berbagai tantangan yang harus kami hadapi dalam terjun ke industri e-commerce di Indonesia, seperti infrastruktur logistik, pilihan metode pembayaran dan koneksi internet," sebutnya.

Menurut Magnus, isu ini tak bisa diselesaikan dengan cepat. Namun seiring berjalannya waktu, Lazada mengklaim bahwa pihaknya akan terus berupaya menjawab tantangan di industri e-commerce Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, Daniel Tumiwa mengatakan dari banyak isu di industri e-commerce Indonesia, yang menjadi prioritas saat ini adalah menjalankan rencana besar Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan ekonomi digital.

"PR-nya banyak untuk menata ekonomi digital. Segala macam peraturan perlu ditinjau kembali. Semua yang berhubungan dengan perdagangan dan digital. Setelah itu, Pak Presiden harus membuat beberapa inisiatif nasional untuk mengerakkan," simpulnya.



(rns/rou)







Hide Ads