Ericsson, raksasa infrastruktur telekomunikasi dan Cisco, sang raksasa teknologi networking, mengumumkan akan melakukan kemitraan strategis. Kemitraan ini diharapkan membuat kedua perusahaan masing-masing meraup pendapatan tambahan USD 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun di tahun 2018.
Ericsson yang berbasis di Swedia ini memang tengah mengalami perlambatan pertumbuhan bisnis di mana penjualannya flat dalam 3 tahun terakhir. Duet dengan Cisco akan menambah sumber pendapatan baru.
"Kami adalah perusahaan wireless nomor satu di dunia. Cisco juga nomor 1 kalau berbicara soal router IP. Bersama-sama, kami bisa menciptakan solusi yang inovatif," kata CEO Ericsson Hans Vestberg yang dikutip detikINET dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pengumuman ini, harga saham Ericsson naik 2,8%. Negosiasi kerja sama Ericsson dan Cisco ini kabarnya memakan waktu sampai 13 bulan sebelum tercapai kata sepakat.
Ericsson, dengan jumlah pegawai sekitar 116 ribu, tahun lalu melaporkan pendapatan USD 26,3 miliar. Sedangkan Cisco yang berasal dari Amerika Serikat, memiliki 70 ribu karyawan dan tahun lalu meraup pendapatan USD 49,2 miliar.
(fyk/ash)