Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Qualcomm Kencangkan Ikat Pinggang

Qualcomm Kencangkan Ikat Pinggang


Anggoro Suryo Jati - detikInet

Ilustrasi, (gettyimages)
Jakarta - Hasil kinerja perusahaan yang kurang menggembirakan memaksa Qualcomm berbenah diri. Rencana restrukturisasi diserukan, penghematan di berbagai sektor pun digalakkan. Inilah waktunya Qualcomm untuk mengencangkan ikat pinggang.

Dalam laporan keuangan terbaru, pendapatan perusahaan asal San Diego itu turun 14%, profitnya juga anjlok sampai 47% dibandingkan tahun lalu.

Ditambah lagi, Qualcomm masih harus membayar denda yang diberikan oleh China National Development and Reform Commission (NDRC) setelah mereka diinvestigasi dalam kasus monopoli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghadapinya, Qualcomm tentu harus melakukan sejumlah aksi pengiritan. Salah satunya adalah dengan mengurangi pengeluaran sampai dengan USD 1,4 miliar, dilansir detikINET dari ZDNet, Kamis (23/7/2015).

Yakni dengan mengurangi jumlah kompensasi saham yang diberikan ke eksekutif dan karyawannya. Kompensasi yang disunat itu nilainya mencapai USD 300 juta.

Mereka juga mem-PHK sekitar 15% pegawainya, yang saat ini berjumlah sekitar 30.000 orang. Artinya ada sekitar 5.000 orang karyawan Qualcomm yang akan terkena pemecatan.

"Perubahan yang kami umumkan hari ini didesain untuk memperbaiki struktur biaya, dan mengubah posisi Qualcomm untuk meningkatkan performa finansial dan operasional," ujar CEO Qualcomm Steve Mollenkopf dalam pernyataannya.

Restrukturisasi Bisnis

Selain mengurangi biaya operasional, ada juga langkah lain yang mungkin akan ditempuh oleh Qualcomm, yaitu merestrukturisasi bisnisnya. Langkah ini dicetuskan oleh Jana Partners, yang merupakan pemegang saham mayoritas Qualcomm.

Restrukturisasi ini berbentuk spin-off bisnis pembuatan prosesor dari bisnis lisensi paten. Tak sekadar mencetuskan, Jana juga 'memaksa' Qualcomm untuk melakukan pemisahan tersebut.

Jana sampai-sampai juga memasukkan orang kepercayaannya ke dalam dewan direksi Qualcomm, yang juga merupakan bagian dari perjanjian Qualcomm. Mereka adalah Mark McLaughlin (CEO Palo Alto Network) dan Tony Vinciquerra (mantan CEO Fox Network Group).

(asj/ash)





Hide Ads