Kegalauan ini sebenarnya lebih tepat dibilang keraguan. Yakni terkait analis Wall Street yang sebelumnya terlanjur berharap lebih tinggi terhadap penjualan iPhone. Namun apa mau dikata, kenyataannya penjualan iPhone di kuartal terakhir meleset 2 juta unit dari estimasi Wall Street.
Alhasil, hal ini sedikit banyak memantik rasa ragu akan performa bisnis iPhone di masa depan. Apakah bakal terus mengkilap dan menjadi ladang uang bagi Apple?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi kegalauan dari Wall Street, CEO Apple Tim Cook angkat bicara. Ia menegaskan, iPhone masih punya banyak peluang di masa depan. "Bertahun-tahun, banyak sekali inovasi yang belum tergali di sebuah ponsel. Dan saya pikir kita baru berada di garis depan (awal-red.) belum sampai di akhir perjalanan," lanjut Cook dalam sebuah sambungan telepon dengan analis seperti dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (22/7/2015).
Penerus Steve Jobs itu kemudian menjabarkan prestasi iPhone lainnya. Disebutkan, meski tak mencapai target Wall Street, namun iPhone telah membuktikan diri dengan memperbesar market share-nya di sejumlah pasar penting. Sebut saja di China dimana pemain lokal sangat berjaya di sana serta Korea Selatan yang menjadi kandang lawan terkuat Apple -- yakni Samsung.
Belum lagi sudah ada sekitar 27% pengguna iPhone yang diklaim sudah upgrade ke iPhone 6 atau iPhone 6 Plus.
"Kami melakukan dengan sangat baik dengan cara apapun Anda melihatnya," kata Cook. "Jadi dari sudut pandang kami, iPhone telah menorehkan pencapaian luar biasa".
Dari hasil yang didapatnya di Q3 ini, Cook pun pede jika performa bisnis Apple -- khususnya penjualan iPhone -- bakal lebih kinclong pada kuartal berikutnya. Terlebih perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS ini bakal meluncurkan iPhone dan iPad terbaru. Selain itu mereka juga akan merilis iOS 9 dan OS X El Capitan.
"Kami sangat percaya diri untuk kuartal ini (Q4-red.) akan lebih mengesankan," pungkas Cook.
(ash/rns)