"Dengan data center ini Multipolar bisa masuk dalam jajaran perusahaan data center yang terkemuka dan disegani di Tanah Air," ujar Direktur Consulting & Entreprise Delivery MLPT, Halim D Mangunjudo, di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Menurut Halim, untuk tahap awal MLPT melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) pada 2015 memulai membangun data center seluas 2 ribu meter persegi yang berlokasi di Cikarang dengan investasi sekitar Rp 216 miliar.
"Ground breaking dijadwalkan awal Juni 2015, ditargetkan beroperasi mulai kuartal kedua tahun 2016," ujarnya lebih lanjut dalam keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Kamis (27/5/2015).
Ia menjelaskan, bisnis data center di Tanah Air akan semakin berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat membutuhkan infrastruktur teknologi informasi secara terintegrasi.
Menurut Halim, yang membedakan data center MLPT dengan yang lainnya adalah data center MLPT dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan hemat energi dengan tingkat keamanan pada level 7.
"Data center kami masuk kategori Tier 4 Ready, disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang dilengkapi layanan IT Consulting Disaster Recovery Planning (DRP), dan Disaster Recovery Center (DRC)," ujarnya.
Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra menambahkan, pihaknya terus berinovasi dalam penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi yang menjadi kebutuhan pelanggan dengan melihat tren teknologi serta perkembangan pasar.
"Setelah data center yang di Cikarang beroperasi, selanjutnya dalam dua tahun berikutnya akan kembali dibangun di Karawaci dengan luas yang hampir sama yaitu 2 ribu meter persegi" ujarnya.
Ia menambahkan, tren kebutuhan data center terus melonjak sejalan dengan beralihnya infrastruktur IT ke arah cloud yang didorong kebijakan industri memperkecil biaya investasi dari belanja modal (capex) menjadi belanja operasional (opex).
Dengan pengembangan data center hingga 2020 tersebut, Wahyudi pun berani menargetkan kontribusi GTN terhadap pendapatan induk usaha (MLPT) bisa mencapai 40% yang dipicu dari bisnis data center.
Sementara itu, Direktur Keuangan MLPT Hanny Untar menambahkan, investasi untuk membangun data center sebesar Rp216 miliar di Cikarang tersebut, merupakan bagian dari total capex MLPT 2015 yang mencapai sekitar Rp 394 miliar.
Dalam rinciannya, alokasi untuk GTN mencapai Rp216 miliar, sebesar Rp134 miliar untuk PT Visionet Internasional, anak usaha MLPT yang bergerak pada Business Process Managed Services, dan selebihnya sekitar Rp44 miliar untuk MLPT sendiri.
"Untuk capex 2015 sudah tersedia dari dana internal. Sedangkan untuk keperluan investasi berikutnya dimungkinkan untuk dibiayai dari internal 40%, selebihnya 60% dari eksternal berupa pinjaman perbankan maupun dari mitra MLPT," pungkas Hanny.
(Achmad Rouzni Noor II/Achmad Rouzni Noor II)