Seperti ponsel lainnya yang dijual di Indonesia, ponsel Android One juga diwajibkan mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dirancang pemerintah. Bahkan Google mengaku telah menemui Menkominfo Rudiantara demi bisa memenuhi aturan tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah tak mau bisnis telekomunikasi hanya bisa dinikmati asing. Itu sebabnya, mulai dari perangkat jaringan hingga smartphone yang dijual di Indonesia, wajib memiliki kandungan lokal.
"Mulai 1 Januari 2017, CPE (customer premise equipment/handset pelanggan) harus memenuhi TKDN minimal 40%. Sedangkan BSS (base station/perangkat jaringan) sekitar 30%," ujar Menkominfo Rudiantara, dalam suatu kesempatan .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti, semua smartphone dan tablet 4G harus memenuhi syarat kandungan lokal 40%. Kalau sekarang masih bebas. Tapi begitu aturan ini sudah diterapkan kita akan tegas. Kalau tidak bisa penuhi syarat ya nggak boleh jualan di Indonesia," tegas Rudiantara.
Alhasil, terkait dengan aturan tersebut, produsen vendor Android One mau tak mau harus siap-siap mengikuti aturan ini. Sampai akhirnya, Google selaku vendor di balik Android One, telah sowan ke Kominfo untuk membahas hal ini.
Sayang, Google enggan mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan Menkominfo Rudiantara. Caesar Gupta, VP Manajeman Produk Google yang mengaku menemui Menkominfo hanya berkilah bahwa kehadiran ponsel Android One adalah salah satu upaya Google yang ingin menghadirkan ponsel pintar untuk semua kalangan pengguna, termasuk Indonesia.
Pun begitu, Gupta juga mengatakan Google akan memberi uluran tangan bila ada vendor ponsel rekanannya yang butuh bantuannya soal investasi di Indonesia.
βBila misalnya ada vendor lokal yang ingin bangun pabrik di Indonesia, kami akan dukung. Kami akan mendatangkan ahli untuk membantu memenuhi persyaratan dibutuhkan,β ujar Gupta, di kantor Google Indonesia, Jakarta.
Lebih lanjut, Google juga akan turun tangan soal marketing Android One. Raksasa teknologi ini menyebut akan menangani publikasi Android One agar sampai ke konsumen di Indonesia. Caranya pun macam-macam, mulai dengan cara direct campaign, menggandeng partner, maupun mengandalkan jalur media sosial.
βKami (Google - red) berinvestasi dalam publikasi (Android One). Sehingga pesan soal kelebihan Android One bisa sampai ke konsumen. Tapi beda negara, beda cara marketingnya, kami akan mengevaluasi metode apa yang sesuai (untuk Indonesia),β pungkas Gupta.
(yud/ash)