"Sejak pertama meluncurkan aplikasi kami di Jakarta, kami telah disambut dengan baik dan ramah," kata Kiki Rizki, Head of Marketing GrabTaxi Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (21/12/2014).
Dijelaskan olehnya, pengguna GrabTaxi yang beruntung akan mendapat kesempatan memenangkan perjalanan gratis dengan kendaraan khusus yang menampilkan ikon Happy Boy setiap melakukan pemesanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program lainnya diperuntukkan untuk traveler yang hendak liburan ke luar Jakarta. Mereka yang menggunakan GrabTaxi menuju bandara Soekarno-Hatta hanya akan dikenakan tarif rata Rp 75,000. Lebih murah dari tarif biasanya yang berkisar Rp 90,000 hingga Rp 250,000.
Namun untuk bisa dapat tarif flat ini, penumpang harus membeli voucher tarif rata ke bandara terlebih dulu dari Groupon. Voucher ini dijual mulai 22 hingga 24 Desember 2014. Sementara masa penggunaannya adalah dari 23 Desember 2014 hingga 3 Januari 2015.
Kedua promo akhir tahun ini menjadi salah satu cara bagi GrabTaxi agar bisa lebih agresif di pasar Indonesia, khususnya agar tak kalah bersaing dengan aplikasi sejenis macam UberTaxi.
βPenduduk Indonesia sekitar 35% dari total populasi Asia Tenggara yang 650 juta jiwa, tentu saja Indonesia menjadi salah satu perhatian GrabTaxi,β kata founder dan CEO GrabTaxi Anthony Tan.
Diungkapkannya, sejak masuk ke Jakarta pada Juni lalu pertumbuhan pengguna lumayan siginifikan. Rencananya dana yang akan didapat akan digunakan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) agar berkualitas dan menambah mitra.
GrabTaxi pun ingin mendapatkan mitra strategis di Indonesia seperti di Malaysia, yakni pengemudi untuk mengantar kopi hingga mendapatkan total booking selama tiga hari sebanyak 100.000 booking. "Kami ingin bisa mendapatkan mitra strategis yang meningkatkan penggunaan GrabTaxi," ujarnya.
Sementara Kiki Rizki menambahkan, saat ini mitra di Indonesia belum ada dalam bentuk jangka panjang. Kerjasama yang dilakukan baru dengan pengemudi, rencananya akan diperluas juga dengan operator seluler.
"Kami bekerjasama dengan sekitar ribuan pengemudi dari lima top brand taxi di Indonesia. Kami tidak bisa sebut brand-nya karena kami kerjasama bukan dengan perusahaannya. Saat ini GrabTaxi belum mengambil pendapatan dari kerjasama dengan pengemudi. Ke depan akan dicari model bisnis yang tepat dengan para pengemudi ini," katanya.
Aplikasi ini sendiri sudah ada di iOS, Android, dan BlackBerry. GrabTaxi telah beroperasi di Klang Valley di Malaysia, Manila dan Davao City di Filipina, Bangkok dan Pattaya di Thailand, Ho Chi Minh di Vietnam, juga Jakarta di Indonesia.
Langkah GrabTaxi yang ingin agresif di pasar Asia Tenggara berseberangan dengan pesaingnya, EasyTaxi, dimana dikabarkan ingin mengurangi operasional di beberapa negara seperti Indonesia, Hong Kong, dan India.
Startup company yang didukung Rocket Internet ini masuk Indonesia pada bulan Mei 2013 dan kabarnya mendapat respons positif dari pasar. Sayangnya, untuk urusan cuan tak secerah trafik yang dinikmati.
EasyTaxi didukung total pendanaan sekitar USD 77 juta yang digunakan untuk beroperasi di seluruh dunia.Pasar Asia yang menjadi perhatian EasyTaxi di Vietnam, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Korea Selatan.
(rou/rou)