Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Samsung Harus Cari Strategi Lawan Xiaomi dkk

Samsung Harus Cari Strategi Lawan Xiaomi dkk


- detikInet

Samsung didesak untuk segera memetakan startegi baru untuk melawan ponsel asal China (getty images)
Jakarta - Setelah dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan keuntungan, Samsung dihadapkan pada ketidakpastian masa depannya. Perusahaan asal Korea Selatan didesak untuk merombak strategi penjualan smartphone.

Penurunan keuntungan memang tak sampai membuat kondisi finansial Samsung buruk atau bahkan mendekati bangkrut. Namun sejumlah analis menyarankan Samsung agar benar-benar menganggap hal ini sangat serius.

Seperti dikutip dari Korea Times, Senin (3/11/2014), selama periode ini, Samsung 'hanya' meraup keuntungan USD 3,9 miliar. Angka yang sepertinya terlihat menyenangkan bagi sebagian besar perusahaan, namun bagi Samsung, memperlihatkan adanya penurunan besar selama dua kuartal berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keuntungan mengalami penurunan tajam 60,1% dari periode yang sama di tahun lalu ketika Samsung mampu meraup USD 9,6 miliar. Seri Galaxy S yang semula dielu-elukan, belakangan mulai kehilangan pamor. Terutama Galaxy S5 yang gagal mengesankan konsumen seperti seri sebelumnya.

Hal serupa terjadi pada phablet terbaru Galaxy Note 4. Smartphone jumbo ini dinilai terlambat dirilis sehingga kehilangan momen. Selama kuartal ketiga tahun lalu, Samsung mampu meraup USD 6,34 miliar. Tahun ini, angka menurun jadi USD 1,66 miliar. Ini dinilai sebagai performa terburuk Samsung sejak kuartal pertama 2011.

Kondisi ini mengharuskan Samsung putar otak mengubah caranya merilis perangkat. Samsung belakangan juga diberitakan mulai tersaingi sejumlah pabrikan China yang menjual ponsel di segmen low end dan mid range, salah satunya Xiaomi.

(rns/tyo)







Hide Ads