"Penetrasi seluler di Indonesia sudah 120%, mungkin bisa 130% akhir tahun ini. Jadi kami tidak ingin menguasai network dan connectivity saja, tapi device juga karena ekosistem dari bisnis digital itu adalah DNA -- Device, Network, Application," kata Dirut Telkom Arief Yahya di Jakarta.
Itu pula yang menjadi alasan Telkom terkait rencananya menguasai sebagian saham dari PT TiPhone Mobile Indonesia (TELE) melalui anak usahanya, PT Premises Integration Service (Pins Indonesia). "Kami sudah memiliki jaringan broadband dan bermain di aplikasi. Masuk ke TiPhone itu untuk memperkuat di device atau perangkat ke konsumen."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telkom sebelumnya dikabarkan akan masuk ke TiPhone dengan menyerap aksi right issue atau penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) dari emiten dengan kode TELE tersebut.
TiPhone akan menerbitkan sebanyaknya-banyaknya 638,05 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor pada harga Rp 812,2 per saham. Dana segar yang diraup sekitar Rp 518,2 miliar. PINS Indonesia menjadi salah satu pembeli siaga dari aksi korporasi ini.
Setelah mulus menyerap right issue, PINS nantinya juga akan membeli saham pendiri dari TiPhone, hingga akhirnya bisa menguasai sekitar 30% saham perusahaan itu. Saham TiPhone sekarang dimiliki PT Upaya Cipta Sejahtera (45,68%), PT Esa Utama Inti Persada (18,27%0, dan publik (36,05%). Β
(rou/rns)