Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Bangun Data Center Tier-4, Multipolar Gandeng Mitsui

Bangun Data Center Tier-4, Multipolar Gandeng Mitsui


- detikInet

Jakarta - Multipolar Technology mengumumkan penandatanganan perjanjian joint venture dengan Mitsui & Co, Ltd. dan anak usahanya, Mitsui Knowledge Industry Co, Ltd (MKI) untuk membangun dan mengoperasikan Data Center Tier-4 di Indonesia.

Seperti detikINET kutip dari keterangan pers Multipolar, Sabtu (19/7/2014), data center ini nantinya akan beroperasi di bawah naungan PT Graha Teknologi Nusantara (GTN).

Mitsui dan MKI akan menginvestasikan sekitar Rp 30 miliar dan Rp 80 miliar, yang masing-masing mewakili 10% dan 25% kepemilikan dalam GTN, yang saat ini masih merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Multipolar Technology.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui joint venture ini, MKI akan memberikan dan membagikan pengetahuan, pengalaman dan keahliannya di bidang layanan data center dan cloud computing.

Sesuai spesifikasi Tier-4, data center ini akan dilengkapi dengan dua sumber daya listrik dari grid yang terpisah, melalui penyedia kabel serat optik multi-carrier, dan berlokasi strategis 30 km dari Jakarta dan 80 km dari Bandung. Direncanakan data center ini akan mulai beroperasi pada semester II tahun 2015.

Data center Tier-4 ready yang memenuhi standar TIA 942 dan dengan Uptime Institute Certification ini akan menggabungkan kompetensi di bidang perencanaan dan implementasi Disaster Recovery and Business Continuity Plan.

β€œProspeknya sangat cerah dan menjanjikan bagi bisnis Data Center di Indonesia, khususnya jika memenuhi persyaratan standar yang tinggi dari para penyedia cloud dan pengguna content dari luar negeri, sebagaimana juga dari perusahaan-perusahaan besar Indonesia," ujar Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra.

Ditambahkannya, kolaborasi antara Mitsui dan MKI adalah untuk mengantisipasi implementasi dari Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012, yang mewajibkan setiap perusahaan penyedia data elektronik di Indonesia untuk menempatkan data nya di Data Center yang berlokasi di Indonesia.

β€œKami sangat optimis bahwa kerjasama dengan Mitsui dan MKI di GTN akan mempercepat peningkatan kualitas data center di Indonesia, khususnya dalam mengantisipasi dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015,” pungkasnya.


Mobile Redeem

Sementara di lain kesempatan, Multipolar Technology melalui anak usahanya yang menjalankan bisnis mobile payment channel, PT Artomoro Prima Internasional (API), juga ikut menyediakan aplikasi mobile redeem bagi Matahari Putra Prima yang mengoperasikan Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty.

Mobile redeem yang dikenal dengan aplikasi aplikasi hicard-PowaTag ini hasil kerjasama API dengan spesialis commerce internasional Powa Technologies Group.

Aplikasi ini bisa dijalankan di 48 gerai Hypermart untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam perolehan dan penukaran kupon belanja dengan program loyalitas hicard via ponsel.

Saat ini aplikasi hicard dan PowaTag sudah tersedia untuk Android, iOS dan Blackberry.Anggota hicard yang sudah mengunduh aplikasi hicard-PowaTag dapat menikmati distribusi dan penukaran kupon belanja secara online.

Hicard merupakah program loyalitas pelanggan yang dikembangkan oleh MPPA untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggannya. Diluncurkan di 2011, program loyalitas hicard telah berhasil memperoleh lebih dari 3,2 juta anggota aktif dengan tingkat perolehan lebih dari 40 ribu anggota baru tiap bulan.

Di samping itu, program loyalitas hicard juga telah memperluas layanannya dengan bekerja sama dengan lebih dari 140 merchant untuk memberikan nilai lebih kepada para konsumen.

Program loyalitas hicard telah bertumbuh pesat dengan lebih dari 3,2 juta anggota dan mewakili lebih dari 60% penjualan Hypermart. Implementasi fase kedua ini memungkinkan penukaran kupon belanja secara online via aplikasi hicard-PowaTag di 48 dari total 101 gerai Hypermart di Indonesia.

PowaTag adalah solusi mobile commerce yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian dengan melakukan scanning label dari produk sampai dengan papan reklame, yang akan tersambung dengan aplikasi hicard sehingga pelanggan dapat melakukan penukaran kupon melalui ponsel masing-masing.

Integrasi PowaTag ini semakin meningkatkan kemampuannya dengan memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan kupon belanja dan penawaran khusus dengan melakukan proses pelabelan di materi promosi di dalam toko, iklan online dan cetak.

β€œMelihat pertumbuhan ponsel di Indonesia yang sangat pesat, kami yakin bahwa aplikasi hicard-PowaTag akan menjadi sebuah media promosi baru kepada anggota hicard untuk bertransaksi lebih aman, nyaman dan lebih tepat sasaran,” ujar Chief Operations Officer Artomoro Prima Internasional Sardjono Hadisusanto.

β€œKami bangga menjadi peritel pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi ini dan mengharapkan beberapa fungsi tambahan hicard-PowaTag dapat segera diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan,” kata Deputy CEO dan Presiden Matahari Putra Prima Carmelito J Regalado.

CEO Powa Technologies Group Dan Wagner menambahkan, teknologi PowaTag memungkinkan Hypermart menghadirkan teknologi kelas dunia ke pasar Indonesia, sehingga konsumen mendapatkan kemudahan program loyalitas hicard-PowaTag di ponsel masing-masing.

β€œKonsumen tidak perlu lagi mencari kupon belanja dan penawaran di surat kabar, menggunting potongan kupon tersebut dan membawa ke toko. Saat ini yang diperlukan hanya proses scan yang cepat dengan PowaTag di ponsel dan berbagai ragam kupon akan tersedia secara praktis,” jelasnya.

Ditambahkannya, Hypermart dapat menghadirkan teknologi ini tanpa menambah infrastruktur tambahan, dan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan jutaan pelanggan yang berbelanja. β€œKami bahagia dapat bekerja sama dengan Hypermart, dan mengharapkan penerapan teknologi ini di seluruh gerai dengan fungsionalitas yang ditingkatkan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Hypermart merupakan pilar pertumbuhan penting MPPA. Gerai-gerai Hypermart berlokasi di lebih dari 60 kota dengan total penjualan melampaui Rp 12 triliun di tahun 2013.

(rou/rou)





Hide Ads