Melesat di posisi ketiga setelah Samsung dan Apple di peringkat pasar smartphone global, tak membuat Huawei lekas berpuas diri. Mereka justru kian terpacu untuk memperkuat lini bisnis ini.
"Apa yang kami perlukan adalah membangun brand dan kredibilitas. Karena bisnis smartphone Huawei boleh dibilang masih tahap awal," ujar Shao Yang, Vice President Consumer Business Group Huawei di salah satu sesi perhelatan Huawei Global Analyst Summit 2014 di Shenzhen, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada cara berbeda untuk membangun sebuah brand. Kami akan mengadopsi cara yang tidak baru bagi pasar, namun baru bagi Huawei," jelasnya.
Ditambahkan pria yang sudah 15 tahun bekerja di Huawei ini, promosi yang diterapkan antara lain termasuk kegiatan beriklan, serta mensponsori event olahraga dan musik.
Bisnis smartphone Huawei memang lumayan kinclong. Dalam tiga tahun sejak terjun ke pasar ini, kontribusi unit bisnis smartphone Huawei terus menampakkan pertumbuhan yang mengesankan. Di 2013, kontribusinya mencapai 23% dari total pendapatan Huawei. Angka kontribusi ini naik dari 22% pada 2012.
Huawei tercatat mengapalkan 52 juta unit smartphone sepanjang tahun lalu, naik 60% setiap tahunnya. Shao optimistis persentase pengapalan smartphone akan naik di tahun ini mengingat animo konsumen terhadap jagoan terbarunya Ascend P6, diklaimnya cukup menggembirakan.
"Tahun ini kami sudah mengapalkan 4 juta unit Ascend P6," sebutnya percaya diri.
Pertumbuhan ini juga diiringi dengan peningkatan brand awareness Huawei di dua pasar besarnya yakni Tiongkok dan Amerika Serikat. Tahun lalu, brand awareness akan smartphone Huawei di kampung halamannya di Tiongkok naik dari 32% menjadi 68%.
Di Amerika Serikat, angkanya naik dari 9% ke 22%. Huawei berharap tahun ini bisa meningkatkan brand awareness produk smartphonenya hingga 58%.
(rns/ash)