Seperti diketahui, demi menangani pasar Asia-Pasifik, banyak perusahaan teknologi dunia yang membangun markasnya di Negeri Singa. Tidak terkecuali AMD, pembesut prosesor dan kartu grafis ini bahkan telah menginjakan kakinya di Singapura sejak tahun 1984 silam.
Adapun calon pembeli yang menjadi kandidat terkuat adalah HSBC Institutional Trust Services (Singapore) Limited sebagai pengelola kawasan industri dan perkantoran Sabana Shari'ah Compliant Industrial Real Estate Investment Trust (Sabana REIT) di mana markas AMD berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski akhirnya dijual, namun AMD tidak akan angkat kaki dari Singapura, karena setelah prosesor penjualan markasnya selesai, AMD masih akan tetap menempati markas tersebut. Hanya saja perusahaan yang berpusat di Sunnyvale, AS akan menempatinya dengan status kontrak hingga 10 tahun ke depan.
Penjualan markasnya kali ini disebut berkaitan dengan strategi AMD yang tengah mengurangi investasi yang tidak berkaitan dengan inti bisnisnya. Markas AMD Singapura yang berfungi sebagai engineering center tersebut diketahui dihuni setidaknya 500 karyawan saat ini.
(yud/fyk)