Ya, pendiri sekaligus Chief Executive Officer Groupon berusia 30 tahun ini menghiraukan tawaran Google. Sebagai gantinya, perusahaan yang diluncurkan November 2008 tersebut mempertimbangkan untuk menjual saham melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana ke publik di tahun depan.
Namun demikian, Mason masih membuka kesempatan bagi Google dengan menyebutkan diskusi masih bisa dilanjutkan jika kedua belah pihak bisa mengatasi perbedaan untuk mencapai kesepakatan. Demikian keterangan yang dikutip detikINET dari Blooomberg, Senin (06/12/2010).Â
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Groupon yang menjadi pelopor model group-buying melalui model bisnis deal-of-the-day, menjalankan operasionalnya dengan mengirimkan email harian sekitar 200 transaksi deal barang dan jasa.Â
Meski baru berumur dua tahun Groupon sudah masuk dalam jajaran The Digital 100 - The World's Most Valuable Startups 2010 versi Business Insider. Sehingga tentu saja, prestasinya ini membuat perusahaan besar tertarik padanya.
Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Mason adalah orang yang paling berpengaruh dalam menentukan setiap keputusan, mengingat dialah si pemegang saham terbesar.
"Dia sangat hati-hati dalam menentukan arah strategis perusahaan di bawah manajemen baru nantinya," kata juru bicara tersebut.
Si juru bicara juga mengatakan, Mason sangat memperhatikan soal dampak yang akan terjadi terhadap hubungan para merchant atau penjual produk dan jasa dengan karyawan perusahaannya. (rns/fw)