Dijelaskan gadget entusiast Lucky Sebastian, menurutnya mata manusia itu sejatinya didesain untuk melihat secara landscape atau horisontal. Alasan inilah yang lantas bikin teknologi layar penuh muncul.
"Mata kita didesain untuk melihat landscape, sudut 210 derajat. Teknologi layar penuh menjawab kemampuan mata manusia tersebut, karena dibuat untuk menampilkan luasan layar hingga 210 derajat," ujarnya di sela-sela acara Ngopi bareng detikINET, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur ini diklaim Lucky mampu memberikan sensasi nyata bagi pengguna. Jadi berkat HDR ini, pengguna seakan diajak melihat langsung pemandangan aslinya. "Seakan kita masuk ke dalam," jelas Lucky.
Keuntungan lain penggunaan layar penuh atau Infinity Display juga optimal ketika pengguna memanfaatkannya untuk menikmati film. Tampilan video akan terasa luas sehingga memberikan sensasi wide seperti menonton di layar sinema.
Ditambah lagi dengan adanya fitur HDR tadi, yang bikin tampilan video terasa dramatis.
"Orang nonton di bioskop mencari sensasi layar penuh. Saat ini kan sudah tidak ada film di bioskop yang ada frame hitamnya di layar. Nah itu yang coba disodorkan Infinity Display," pungkasnya.
(yud/rou)